GELORA.CO - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron menjelaskan harta kekayaannya yang naik drastis dalam kurun waktu 5 tahun terakhir.
Ghufron mengatakan, aset yang ia miliki kebanyakan berasal dari sektor properti.
Aset properti itu dia beli melalui mekanisme lelang negara.
"Perlu saya jelaskan, aset saya kebanyakan properti tanah dan bangunan yang saya beli dari lelang negara, biasanya terhadap obyek yang sudah lelang ketiga atau harga likuidasi," kata Ghufron dalam keterangannya, Jumat (3/12/2021).
Sehingga, lanjut Ghufron, harga properti yang ia beli relatif murah.
Terhadap aset tanah dan bangunan yang ia beli tersebut, kemudian dijadikan rumah atau kos-kosan.
"Kadang saya jual kembali setelah renov atau kadang saya renov untuk usaha kosan," katanya.
Dirinya mengungkapkan, di kampung halamannya di Jember, Jawa Timur, Ghufron memiliki tiga lokasi indekos, yang kamarnya total ada sekitar 70 kamar.
Dia mengatakan selama masa pandemi Covid-19 ini, pendapatan kos-kosannya relatif menurun.
"Tetapi dalam pelaporan LHKPN (Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara) saya laporkan bukan saja sebagai harga pasar rumah, namun saya laporkan sebagai rumah kosan yang nilainya bisa menjadi 2 kali lipat dari harga belinya," ujar Ghufron.
Selain mempunyai kos-kosan, Ghufron mengaku juga memiliki usaha pemancingan.
Luas pemancingannya itu, dibeberkannya, lebih dari 1 hektare.
"Untuk usaha ini, di masa covid masih bertahan, sehingga kenaikan LHKPN tersebut lebih karena penyesuaian nilai harta dari masa perolehan dengan saat sekarang ketika saya laporkan dalam LHKPN," jelasnya.
Seperti diberitakan, jumlah kekayaan Nurul Ghufron naik drastis setelah menjadi pimpinan KPK.
Berdasarkan data e-LHKPN terakhir, tercatat pada tahun 2015 saat menjabat sebagai Dekan Fakultas Hukum Universitas Jember jumlah kekayaan Ghufron mencapai Rp712,5 juta.
Dua tahun kemudian dengan jabatan yang sama, jumlah kekakayaan Ghufron tercatat naik menjadi Rp1,83 miliar, kemudian pada tahun 2018 naik drastis menjadi Rp6,74 miliar.
Setelah itu saat mulai menjabat sebagai Wakil Ketua KPK pada 2019 jumlah kekayaannya naik menjadi Rp9,23 miliar dan pada akhir 2020 kembali naik menjadi Rp13,48 miliar.
Menanggapi kenaikan harta kekayaan Nurul Ghufron yang naik drastis itu, mantan Juru Bicara KPK Febri Diansyah menduga karena ada faktor lain selain gaji.
"Jk dilihat data e-lhkpn KPK yg bersifat terbuka ini, saat jadi Dekan, kekayaan @Nurul_Ghufron total Rp6,7M. Sampai saat ini sejak jd Dekan dan selama jadi Pimpinan KPK, total kenaikan Rp6,7 Milyar," tulisnya di akun Twitter miliknya, Kamis (2/12/2021).
"Dugaan saya, penambahan itu bkn hanya karena gaji di KPK. Tp bs faktor lain..," lanjutnya.[tribunnews]