GELORA.CO - Media sosial diramaikan dengan keberadaan patung naga di Bandara Yogya International Airport (YIA) Kulon Progo, DIY.
Foto patung naga berwarna hijau dan abu-abu itu terletak di pintu keluar bandara dan diunggah Mustofa Nahrawardaya di akun Twitternya. Mustofa merupakan kader Partai Ummat.
Stakeholder Relation Manager YIA Ike Yutiane mengatakan, keberadaan patung naga di YIA itu murni apresiasi karya seni. Tidak ada kaitannya patung tersebut dengan politik maupun SARA.
Patung itu justru memiliki makna mendalam agar dunia penerbangan bisa bangkit di tahun 2022.
"Jadi bisa diluruskan bahwa tidak ada terkait politik, SARA dan sebagainya hanya momentum di tahun baru supaya lebih kuat menghadapi kondisi yang sedang tidak baik-baik saja di dunia aviasi. Di tahun 2022 lebih kuat," kata Ike dihubungi kumparan, Kamis (30/12).
Ike menjelaskan, patung tersebut merupakan karya seniman Tri Suharyanto yang diberi judul Patung Naga Jalur Sutra. Patung tersebut itu dipasang pekan ini di ruang kedatangan.
Naga tersebut merupakan gambaran kekuatan maritim bangsa timur di masa lampau. Saat itu kekuatannya mampu menjelajahi dunia.
"Terkait dengan naga ini sebetulnya itu nama patung naga itu Jalur Sutra Karya Seniman Tri Suharyanto," jelasnya.
"Merupakan sebuah karya seni yang menggambarkan kekuatan jelajah maritim bangsa timur sejak masa lampau yang telah menyebar di seluruh dunia," katanya.
Spirit tersebut sesuai dengan kondisi dunia penerbangan saat ini. Setelah dua tahun terpuruk karena pandemi COVID-19. Harapannya, di tahun 2022 bisa bangkit kembali.
"Kita butuh suatu spirit di tahun 2022 sebentar lagi kita bisa lebih kuat menjadi inspirasi kepada seluruh masyarakat bahwa kita harus kuat di 2022," katanya.
"Khususnya di YIA seperti itu apalagi kita juga akan ada G20 nggih. Sehingga nanti international flight insyaallah sudah bisa jalan," katanya.
Patung naga itu terbuat dari pelat besi dengan panjang 7 meter dan lebar 4 meter. Patung tersebut juga memiliki tinggi 4 meter.
Ike menjelaskan, bahwa YIA memang terbuka terhadap karya seni. Sebelum patung naga itu, ada karya seni lain seperi gerobak sapi hingga puluhan mobil yang dilukis seniman Nasirun.
"Itu sebenarnya tematik saja nanti bisa berubah juga kemarin kan juga ada kereta kencana ya kan. Terus ada kemarin gerobak sapi, ada pemajangan mobil yang dipainting karya Pak Nasirun," katanya.
"Intinya bahwa YIA ini terbuka untuk para seniman yang ada di Jogja tentunya. Jadi tidak ada unsur politis. Karena kita kalau mau jual bandara, juga stakeholder pemerintah gitu to," tutup dia. (kumparan)