Penembakan Bintaro, Polisi: Korban Buntuti O karena Turunkan Wanita di Hotel

Penembakan Bintaro, Polisi: Korban Buntuti O karena Turunkan Wanita di Hotel

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Polisi mengungkap alasan korban Poltak Pasaribu dkk membuntuti pria berinisial O dalam kasus penembakan maut Ipda OS di exit Tol Bintaro, Jakarta Selatan. Poltak dkk ternyata membuntuti O atas alasan investigasi terkait wanita yang diturunkan dari mobil berpelat RFJ di hotel.

Polisi menerangkan di hari penembakan O menaiki mobil berpelat RFJ. Korban penembakan menyangka mobil itu dinaiki oleh pejabat Pemprov DKI. Mereka beralasan ingin liputan investigasi karena melihat mobil itu menurunkan seorang perempuan di hotel.

"Kemudian menurunkan wanita dari hotel, mereka beralasan investigasi dengan terus membuntuti," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan dalam jumpa pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (7/12/2021).

Namun Zulpan menyatakan wanita itu tidak ada kaitannya dengan materi penyidikan. Karena itu, dia tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai sosok wanita tersebut.

Perihal korban yang membuntuti pria O, Zulpan mengatakan mereka mengaku ke penyidik sebagai wartawan. Polisi akan berkoordinasi dengan PWI mengenai status wartawan tersebut.

"Keterangan yang diberikan kepada penyidik adalah sebagai wartawan, saya tidak sebutkan medianya, tapi mereka menyebut diri mereka sebagai wartawan, tentunya kita akan berkoordinasi dengan PWI terkait keabsahan keanggotaan mereka," ujar Zulpan.

Seperti diketahui, peristiwa penembakan itu terjadi pada Jumat (26/11) malam. Kasus itu bermula saat pria berinisial O merasa diikuti oleh tiga mobil dari Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Pria berinisial O yang merasa terancam ini lalu melapor kepada Ipda OS. Zulpan menyebut Ipda OS dan pria berinisial O memiliki hubungan pertemanan.

"Begini, ini karena pertemanan saja di antara mereka. Karena kan dia nelepon, dia pasti punya hubungan pertemanan, ujar Zulpan.

Zulpan mengatakan proses investigasi kasus ini masih berjalan. Olah TKP hingga uji balistik akan dilakukan penyidik untuk memperjelas kasus penembakan yang dilakukan oleh Ipda OS.

"Nanti kan di situ kan akan dilakukan olah TKP secara benar, nanti ada uji balistik terkait proyektil. Jadi jangan terlalu dini prematur menyimpulkan seperti itu. Nanti penyidik yang lebih paham," katanya.

Zulpan menambahkan, proses penyelidikan kasus penembakan yang tengah berjalan ini akan dilakukan secara transparan dan adil.

"Yang jelas, kasus ini Polda Metro akan menangani secara profesional dan akan menegakkan penegakan hukum yang berkeadilan bagi semua pihak," jelas Zulpan.

Dari peristiwa ini, ada dua orang yang menjadi korban penembakan dari Ipda OS. Satu korban bernama Poltak Pasaribu dinyatakan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan di RS Pelni. [detik]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita