GELORA.CO - Direktur Eksekutif Kajian Politik Nasional (KPN) Adib Miftahul memberi tanggapan terkait pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD soal pembubaran FPI.
Seperti diketahui, Mahfud MD mengatakan bahwa masyarakat lebih nyaman setelah ormas pimpinan Habib Rizieq Shihab itu dibubarkan.
Menurut Adib, pernyataan Mahfud MD hanyalah klaim sepihak dan tidak memiliki data yang jelas.
"Tidak hanya itu, ada dugaan-dugaan pembungkaman kebebasan berpendapat. Ini juga harus dilihat," ujar Adib kepada GenPI.co, Selasa (28/12).
Dirinya lantas menantang Mahfud MD mengungkapkan data terkait orang yang senang dengan pembubaran FPI.
"Memang betul ada iklim politik yang stabil. Ya, iyalah, karena oposisi sekarang tidak bersuara lantang seperti FPI. Kan, seperti itu," ucapnya.
Adib mengakui bahwa stabilitas politik terjaga setelah FPI dibubarkan. Sebab, belum ada organisasi atau tokoh yang sekeras FPI dalam mengkritisi pemerintah.
"Oleh sebab itu, ketika tidak ada FPI dan banyak pentolannya yang dipenjara, saya kira iklim politik menjadi lebih stabil," ucapnya.
Menurut Adib, tidak sepenuhnya pernyataan Mahfud MD benar. Pasalnya, walaupun masyarakat mengamini hal tersebut.
Namun di lain pihak, para pendukung FPI tidak berpendapat sama.
"Memang banyak yang suka FPI dibubarkan karena mereka dianggap sebagai segregasi bangsa ini. Tapi para pendukungnya pasti tidak suka jika ormas tersebut dibubarkan," tandasnya. [genpi]