Pasca-Viral Jewer Pelatih yang Tak Tepuk Tangan, Edy Rahmayadi Kini Larang Pelatih Olahraga Berkumis

Pasca-Viral Jewer Pelatih yang Tak Tepuk Tangan, Edy Rahmayadi Kini Larang Pelatih Olahraga Berkumis

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Belum reda soal jewer dan usir pelatih biliar PON XX Papua, Sumatera Utara'>Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi kembali membuat kontroversi.

Kali ini, Edy Rahmayadi secara terang-terangan melarang pelatih olahraga di Sumut berkumis.


Ia pun mengungkap alasan tak suka pelatih berkumis.


Menurut mantan Pangkostrad itu, pelatih olahraga tidak cocok memelihara kumis. 



Edy Rahmayadi mengatakan orang yang berkumis identik dengan manusia yang berjiwa tua.


Edy menyampaikannya dalam acara pelantikan Komite Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (KORMI) Sumut di Aula Tengku Rizal Nurdin, Jalan Sudirman, Medan pada Rabu (29/12/2021).


"Tak boleh, tak ada pelatih yang berkumis," kata Edy.


Edy meminta agar pelatih tidak berkumis agar tetap berjiwa muda.


"Orang berkumis itu adalah orang orang berjiwa tua. Makanya pelatih tak boleh berkumis. Saya minta maaf yang berkumis itu," tambahnya.

Edy Rahmayadi pun teringat saat Ia memenangkan peperangan, orang-orang yang ikut dalam perang itu berjiwa muda.


Orang berjiwa muda, kata Edy, belum tentu orang yang berusia muda.


"Di tempat kami dulu, di dalam memenangkan pertandingan, kalau kami peperangan, orang orang yang berjiwa muda. Bukan orang muda," tutur Edy.


Pada kesempatan itu, pensiunan TNI jenderal bintang tiga itu menyinggung mengenai sosok pelatih yang seharusnya bisa menjadi contoh bagi para atletnya.


Mantan Ketua Umum PSSI itu pun menceritakan tentang sosok mantan pelatih sepakbola tim nasional, Luis Milla yang ia kenal. Memiliki program yang jelas dalam melatih anak asuhnya.


"Saya dulu, Luis Milla di hotel itu selalu minta kaca siku. Saya kira untuk apa minta kaca siku. Rupanya setiap akan keluar kamar dia selalu melihat kondisi badannya. Kalau badannya mulai kelihatan besar, dia pasti hanya makan salad," ungkap Edy.


Menurut Edy, pelatih lokal pun seharusnya memiliki hal yang sama dengan sosok Luis Milla.


Selain harus menjadi contoh, juga memiliki pengetahuan dan program yang terukur dalam mengurusi atlet.


Edy pun ada menyindir tentang adanya seorang pelatih di Sumut, yang justru tertidur saat ia memberikan motivasi.


"Beda sama pelatih saya, tidur dia saat saya ngomong. Kalau dia bukan pelatih, saya tak apa-apa saat itu. Tapi pas saya tanya, dia pelatih. Kalau lah pelatihnya saja sepeti itu, jadi yang dilatih seperti apa?" ucapnya.


Edy pun menegaskan, setiap pelatih apapun cabang olahraganya harus bisa menunjukkan sikap siap. Agar atlet yang ia latih bakal meniru dan menjalankan program yang telah disusun pelatih.

Saya pelatih biliar pak, katanya. Mau pelatih guli (kelereng) pun harus siap dia sebagai pelatih," tegasnya.



Untuk itu, ia pun meminta kepada Ketua KONI Sumut, John Ismadi Lubis agar menjadwalkan pertemuan dirinya dengan seluruh pelatih yang ada di Sumut.



"Saya nanti minta sama KONI, bang John. saya mau kumpul dengan semua pelatih," sebut mantan Pangkostrad itu.(Tribun)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita