Panitia Reuni 212 Sentil Dudung: Bukan Islam yang Dijadikannya Saudara, Malah Ekstrimis KKB

Panitia Reuni 212 Sentil Dudung: Bukan Islam yang Dijadikannya Saudara, Malah Ekstrimis KKB

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Panitia Reuni 212 menyindir Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang sudah bersikap keras terhadap peserta aksi.

Panitia Reuni 212 mengklaim acara tersebut berjalan damai dan tidak ada anarkis di Jakarta pada Kamis (2/12/2021).

Hal ini disampaikan oleh Ketua Steering Committee Aksi Super Damai Reuni 212, Yusuf Muhammad Martak, Sabtu (4/12/2021) saat menggelar konfrensi pers di Jakarta Selatan.

Menurut dia, tidak ada benturan peserta aksi dengan aparat keamanan yang bertugas.

"Aksi super super damai reuni akbar 212 tahun 2021 dengan reuni akbar yang setiap tahun kita selenggarakan alhamdullilah tidak pernah mengarah anarkis dan menimbulkan kegaduhan apalagi sengaja berbenturan dengan aparat yang sedang menjalankan tugasnya di lapangan," kata Yusuf saat menggelar konfrensi pers di Jakarta Selatan pada Sabtu (4/12/2021).

Yusuf mengatakan, seharusnya menyatakan pendapat dan aspirasi sudah diatur melalui UU Nomor 9 tahun 1999 tentang kebebasan menyampaikan pendapat di muka umum.

Menurut dia, selama berjalannya aksi tersebut peserta saling merangkul dan tidak melakukan anarkis.

Sebaliknya kata dia, kegaduhan justru selalu diutarakan oleh oknum pimpinan yang mencoba menabar isu fitnah.

"Masyarakat pada umumnya sudah paham adanya oknum aparat di tingkat pimpinan bila menjalankan tugasnya sering menggunakan cara-cara tidak humanis, gemar mengeluarkan ancaman menebar isu yang tidak mendasar hingga menimbulkan fitnah di sana sini demi kepentingan dan ambisi pribadinya," jelasnya.

Menurut dia, pimpinan aparat seharusnya memperlakukan umat Islam sebagai saudara.

Karena kata dia, umat Islam selalu menjadi garda terdepan dalam merebut kemerdekaan.

"Seharusnya selaku pimpinan berkewajiban mengarahkan bawahannya agar memperlakukan umat Islam dan masyarakat pada umumnya sebagai saudara. Karena umat Islam adalah umat yang cinta damai dan sangat mencintai NKRI serta umat islam selalu berada di barisan terdepan dalam perang kemerdekaan," ujarnya.

Dia kemudian menyinggung nama Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.

Dia menyayangkan sikap keras eks Pangdam Jaya tersebut terhadap peserta aksi.

"Aneh bin ajaib bukan umat Islam yang dijadikan saudara justru malah ekstrimis seperti KKB (Kelompok Kriminal Bersenjata) yang dijadikan saudara oleh KSAD," kata dia. [tribun]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita