GELORA.CO - Transmisi virus Covid-19 varian Omicron membuat Presiden Joko Widodo khawatir, sehingga dia meminta jajarannya dan masyarakat tetap waspada terhadap ancaman gelombang keempat.
Covid-19 Jadi Perhatian Dunia, Pakar: Siapa yang Bertanggungjawab, Bapak Presiden?
Pernyataan Jokowi ini membuat heran Epidemiolog Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono. Dia memandang, pernyataan Jokowi tak sejalan dengan kenyataan pandemi yang terjadi di Indonesia.
"Gelombang ketiga tidak terjadi, kenapa harus loncat (ke gelombang) keempat Pak Jokowi?" ujar Pandu dalam akun Twitternya pada Jumat (3/12).
Seingat Pandu, Jokowi selalu menumbuhkan optimisme dalam setiap pidatonya terkait penanganan Covid-19, bahwa pemerintah akan terus berupaya mencegah lonjakan kasus Covid-19 bahkan bisa menjadikan pandemi menjadi endemi.
"Bukankah impian kita tidak ada gelombang lagi?" kata Pandu menekankan.
Maka dari itu, Pandu berharap pemerintah bisa membangun optimisme kepada publik terkait penanganan Covid-19 bisa dikendaliakn oleh pemerintah bersama-sama dengan masyarakat.
"Dinarasikan dengan tegas dan dioperasionalkan agar betul-betul tidak terjadi Gelombang lagi," demikian Pandu.
Saat memberikan pengarahan kepada Kepala Kesatuan Wilayah (Kasatwil) Tahun 2021 pagi tadi, Jokowi menyatakan bahwa varian Omicron sudah masuk ke kawasan.
Di mana, Singapura menjadi salah satu negara tetangga dekat Indonesia yang mengkonfirmasi adanya infeksi varian asal Afrika Selatan tersebut.
Karena kabar itu, Jokowi memperingatkan jajarannya dan juga masyarakat agar tetap waspada dengan ancaman Omicron yang berpotensi membuat Indonesia masuk gelombang keempat lonjakan kasus Covid-19.
"Hati-hati yang namanya sekarang ancaman gelombang keempat varian Omicron. Tadi pagi saya dapat kabar sudah sampai ke Singapura," ujar Jokowi di Candi Ballroom, Hotel The Apurva Kempinski, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, Jumat pagi (3/12). [rmol]