GELORA.CO - Perusahaan farmasi ChemRar Group telah mengumumkan bahwa obat antivirus Rusia 'Avifavir' berdasarkan favipiravir, efektif dalam melawan berbagai varian virus corona (Covid-19), seperti Delta dan Omicron.
Hal itu karena obat tersebut dapat mempengaruhi sistem replikasi virus RNA yang sangat konservatif dan tahan mutasi.
Dikutip dari laman Sputnik News, Selasa (28/12/2021), dari siaran pers yang dikeluarkan oleh perusahaan itu, uji klinis juga telah mengkonfirmasi bahwa virus corona tidak dapat mengembangkan resistensi terhadap obat, dan antivirus tersebut dapat meringankan gejala penderita serta mengurangi durasi penyakit hingga setengahnya jika dibandingkan dengan terapi standar.
"Setelah mengumpulkan pengalaman luas dengan Avifavir pada pasien yang terinfeksi Covid, baik dari uji klinis dan praktik klinis dunia nyata, kami melihat bahwa penggunaan Avifavir dalam 3 hingga 5 hari pertama setelah infeksi menyebabkan penyakit yang lebih ringan dalam banyak kasus dan mencegah rawat inap," kata Direktur Medis Grup ChemRar, Elena Yakubova.
Selama 17 bulan terakhir, kata dia, lebih dari 4 juta pasien telah diobati dengan favipiravir di seluruh dunia.
"Produk ini ditoleransi dengan baik tanpa efek samping baru, yang menegaskan keamanan tinggi favipiravir," tegas Yakubova.
Sementara itu, mantan Direktur Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat (AS) Robert Redfield juga mencatat bahwa Avifavir telah terbukti efektif melawan Covid-19 dalam uji klinis dan praktik medis.
Ia pun menyarankan agar mempelajari kombinasi obat ini dengan antivirus lain seperti Paklovid dari Pfizer.
Bahkan mencoba tambahan pilihan terapi yang lebih baik bagi mereka yang berisiko lebih tinggi terhadap perkembangan penyakit Covid-19 dan mengurangi kemungkinan mutasi virus yang resistan terhadap obat.
Obat antivirus Avifavir ini dikembangkan dan dirilis oleh ChemRar Group dengan dukungan Dana Investasi Langsung Rusia(RDIF) pada Juni 2020, serta diklaim menjadi obat anti-Covid pertama di dunia.
Antivirus ini digunakan secara luas di klinik Rusia untuk mengobati penyakit Covid-19 sejak tahun lalu, dan telah dipasok ke lebih dari 15 negara.[tribunnews]