GELORA.CO - Bank Indonesia (BI) mengklaim nilai tukar rupiah terhadap mata uang dolar AS masih menunjukan tren yang cukup stabil meski dalam beberapa hari terakhir terus mengalami pelemahan.
Deputi Gubernur BI Dody Budi Waluyo pun menjamin saat ini nilai tukar rupiah merupakan mata uang yang terbaik di kawasan.
"Selama ini kita menunjukan kepada pasar bahwa kita bisa menstabilkan nilai tukar, jangan bicara level yak hari ini Rp13.300 besok Rp13.400, tapi lihat dari sisi volatilitasnya," kata Dody dalam webinar Presidensi G20 Manfaatnya Bagi Indonesia dan Dunia, Senin (6/12/2021).
Menurut Dody mata uang Garuda saat ini termasuk yang paling baik dimana menempati posisi 3 terkuat sebagai mata uang di Asia.
"Jauh di bawah Thailand, Malaysia, Singapura yang depresiasinya sampai belasan persen, sementara kita dikisaran 1,3 sampai 1,6 persen," paparnya.
Dody menjamin bahwa bank sentral akan terus memantau dan menjaga pergerakan nilai tukar rupiah agar tidak terlalu melemah dan menguat.
"Ini yang kita lihat bahwa bank sentral bisa terus menjaga stabilitas nilai tukarnya," katanya.
Asal tahu saja nilai tukar rupiah sedang dalam kondisi yang tak baik sepanjang dua minggua terakhir. Mata Uang Garuda tidak pernah menguat dalam 11 hari perdagangan terakhir. Rinciannya, melemah 9 kali, stagnan 2 kali.
Sepanjang pekan ini, rupiah mencatat pelemahan 0,66 persen ke Rp 14.395 per dolar AS, dan berada di level terlemah dalam 14 minggu terakhir. Sementara dalam 11 hari tak pernah menguat, rupiah merosot 1,2 persen.
Pada perdagangan hari ini nilai tukar rupiah di pasar spot tak berdaya sejak pembukaan perdagangan awal pekan ini. Rupiah spot dibuka di level Rp14.440 per dolar AS.
Kondisi ni membuat rupiah spot melemah 0,14 persen dibandingkan penutupan Jumat (3/12) di Rp14.420 per dolar AS. Pergerakan rupiah ini sejalan dengan sebagian mata uang di kawasan.[suara]