Mohon Maaf Dengan Segala Hormat, PKS Tetap Tolak Rencana Pemindahan Ibu Kota

Mohon Maaf Dengan Segala Hormat, PKS Tetap Tolak Rencana Pemindahan Ibu Kota

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Fraksi Partai Keadian Sejahtera (PKS) secara tegas menyampaikan pemindahan Ibu Kota baru dari Jakarta ke Kalimantan Timur belumlah penting. 

PKS berpandangan saat ini belum perlu memindahkan Ibu Kota lantaran masyarakat masih membutuhkan perhatian yang serius dari pemerintah dalam mengatasi Covid-19.

Hal itu disampaikan Ketua Fraksi PKS DPR RI Jazuli Juwaini dalam acara Kaleidoskop dan Evaluasi Akhir Tahun Fraksi PKS DPR RI tahun 2021 di Ruang Pleno Fraksi PKS DPR RI, Selasa (28/12).



Dia mengatakan saat ini seharusnya yang harus menjadi perhatian pemerintah adalah penanganan Covid-19.

"PKS dengan tegas mengatakan dengan segala hormat dan permohonan maaf kepada seluruh fraksi fraksi koalisi kami akan mengatakan tetap menganggap perpindahan ibukota belum dianggap penting dan belum dianggap perlu kita harus fokus bagaimana mengatasi Covid,” tegas Jazuli.

Pihaknya menambahkan bahwa pemindahan ibukota akan menggunakan APBN. Jazuli justru mempertanyakan, adanya sangkalan dari pemerintah bahwa ibukota baru akan dibangun dengan dana milik swasta dan investor.

“Apa ada orang yang akan membantu secara sosial membangun ibukota kalaupun sekarang dibangun tidak menggunakan APBN menggunakan dana-dana para penguasa dan swasta kalau penguasa itu tidak dibayar dari kantor-kantor kementerian yang ada di Jakarta apakah mungkin mau mereka untuk membangun ini saya yakin semua orang berfikir tidak akan mau ini malah akan lebih lebih rumit kalo alasannya Jakarta ini banjir belum lama kita dengar calon ibu kota baru itu juga kebanjiran,” ujarnya.

Menurutnya, dampak dari hantaman pandemi Covid-19 dalam bidang ekonomi terpukul cukup keras memporakporandakan ekonomi rakyat di seluruh lapisan baik dari tingkat bawah, menengah dan tinggi.

“Saya kira ini perlu menjadi atensi pemerintah dan diberikan modal,” imbuhnya.(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita