GELORA.CO - Presiden Jokowi tidak datang langsung ke Bojonegoro saat meresmikan Bendungan Gongseng. Jokowi meresmikan bandingkan terbesar di Bojonegoro itu melalui daring, bersama Bendungan di Trenggalek. Mitos yang beredar, pemimpin yang datang ke Bojonegoro akan lengser. Apa benar?
Salah satu penganut budaya Jawa, Mbah Suri (62) menuturkan hingga kini belum pernah ada kabar presiden berkunjung di Bojonegoro setelah Presiden Pertama Seokarno.
"Memang setahu saya belum ada presiden yang ke sini (Bojonegoro). Kalau ada itu dulu zaman Mbah Karno," tutur Mbah Suri kepada detikcom, Rabu (1/12/2021).
Mbah Suri memang sangat ingat dengan cerita zaman dulu yang kini banyak dijadikan warga sebuah mitos. Namun sebagian masyarakat sangat percaya dengan mitos tersebut.
"Sebagian percaya sebagian menganggap mitos," tambahnya.
Mitos yang tercipta dalam cerita di masyarakat, kata Mbah Suri, dalam peperangan zaman Kerajaan Majapahit. Barang siapa raja yang lebih dahulu menyeberangi Bengawan Solo, berarti orang itu memasuki Bojonegoro. Bisa dipastikan, pimpinan tersebut bakal mengalami kekalahan.
"Terbukti dari kisah Arya Penangsang yang menyeberangi Bengawan Solo terlebih dahulu untuk menyerang prajurit Pajang," katanya.
Pada cerita tersebut, kata Mbah Suri, kesaktian pangeran Arya Penangsang hilang secara tiba-tiba. Sehingga dirinya kalah dan mati dalam peperangan saat itu.
"Ini bisa diyakini jika ada pemimpin negeri yang masuk ke Bojonegoro, maka dia harus siap untuk kalah dalam artian siap lengser dari tahtanya," pungkas mbah Suri. [detik]