GELORA.CO - Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menyesalkan respon Prof Henry Subiakto dalam merespon kritik netizen.
Itu terkait dugaan unggahan foto dan kalimat hoax yang diunggah Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Hukum itu melalui akun Twitternya.
Sebelumnya, Henry Subiakto juga mengunggah video yang diduga hoax yang menyebut WNI menjadi korban penyerangan di Amerika Serikat karena kebencian terhadap ras Asia.
Akan tetapi, cuitan tersebut sudah dihapus.
Alhasil, tidak sedikit warganet yang mengkritik Henry karena diduga menyebarkan hoax.
“Sedih dengan komen dangkal ini. Kritik justru vitamin bagi pemerintah dan sehat bagi demokrasi,” kata Mardani kepada RMOL, Jumat (17/12/2021) malam.
Menurut Mardani, kritik dari masyarakat merupakan hal yang seharusnya ditanggapi secara biasa.
Sebab, negara dan pemerintah dua entitas yang berbeda.
“Justru sebagian masyarakat cinta dan sayang kepada negara dengan mengkririk pemerintah. Justru sikap ABS (Asal Bapak Senang) yang menghancurkan Indonesia,” sindir Mardani.
Sebelumnya, Prof Henry Subiakto mengumumkan akan segera mundur dari jabatan di pemerintahan.
Pengumuman pengunduran diri Henry Subiakto itu disampaikan melalui akun Twitter pribadinya, Jumat (17/12/2021).
Sehari sebelumnya, Henry Subiakto diduga mengunggah foto dan tulisan yang diduga hoax.
“Tahun depan saya memutuskan akan berhenti dari jabatan di pemerintah,” kata Henry Subiakto sebagaimana dikutip, Jumat malam.
Sayangnya, Henry tak mengungkap alasan dirinya mengundurkan diri dari jabatan di pemerintahan.
Akan tetapi, ia mengaku rindu dengan kehidupan di kampus Universitas Airlangga Surabaya yang selama ini menjadi tempatnya menjadi dosen.
“Saya rindu sebagai orang kampus, yang tidak perlu dibebani dengan sebutan pejabat dan lain lain,” katanya.
Menurutnya, dengan menjadi akademisi, ia akan bebas berekspresi dan menyuarakan kecintaan pada Indonesia.
“Menggadapi mereka yang perilaku dan ucapannya merugikan bangsa besar ini,” tandasnya.[pojoksatu]