Mantan Ketum FPI Ungkap Kondisi HRS di Penjara: Minim Udara, Tidak Dapat Sinar Matahari

Mantan Ketum FPI Ungkap Kondisi HRS di Penjara: Minim Udara, Tidak Dapat Sinar Matahari

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Mantan ketua umum Front Pembela Islam (FPI) Sobri Lubis, mengungkapkan pengalamannya saat berada dalam satu sel tahanan bersama dengan Habib Rizieq.

Sobri Lubis sendiri bersama dengan 3 ulama FPI lainnya tersandung kasus kerumunan di Petamburan, sehingga harus menjalani hukuman penjara.

Ia pun menjelaskan, bahwa ketika itu dirinya ditempatkan satu sel dengan Habib Rizieq Shihab (HRS) di rutan Mabes Polri.

“Setelah kita dinyatakan ditahan itu kita semua awal masuk itu satu kamar sama Habib Rizieq,” ungkap Sobri Lubis, dalam video yang diunggah kanal YouTube Refly Harun, Sabtu 25 Desember 2021.

Selain itu, ia juga menyebut jika selnya dengan Habib Rizieq berada di area basement.

“Jadi selnya itu memang ruangan bawah tanah, dia memang adanya di basement, di tempat parkir, jadi memang di bawah gedung, tidak dapat matahari, yang jelas tidak dapat matahari selama 24 jam,” bebernya.

Karena lokasinya yang berada di bawah tanah, Sobri mengaku tempatnya sama sekali tak mendapat sinar matahari sehingga tak dapat membedakan siang dan malam.

“Memang selama kita disana tidak dapat sinar matahari, tidak tahu siang dan malam,” lanjutnya.

Ia juga menambahkan, bahwa penerangan dalam sel Habib Rizieq hanya mengandalkan lampu karena tidak dapat sorotan cahaya matahari.

Tak hanya itu saja, Sobri juga mengungkap bahwa dalam sel yang ditempati oleh Habib Rizieq minim udara dan tidak ada kipas angin ataupun AC.

“Jadi kipas-kipas biasa, sirkulasi udaranya hanya kalau ada angin keras, itu sampe ke kamar kita,” ucap Sobri.

Mengetahui lokasi sel yang sedemikian rupa, Refly Harun menilai bahwa hukuman yang diterima Habib Rizieq layaknya siksaan secara psikis.

Sebab, kondisi penjara yang seperti itu membuat para tahanan sulit membedakan waktu siang dan malam, serta minim sirkulasi udara. 

“itu secara psikis siksaan lo itu, karena kita gak ngerti waktu selama 24 jam,” ujar Refly Harun. [terkini]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita