GELORA.CO - Beberapa waktu lalu pada akhir November, ucapan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman saat berada di Jayapura, disorot.
Saat itu, ia mengarahkan personel TNI yang akan bertugas di wilayah rawan. Menurutnya, personel TNI harus memiliki pandangan yang sama mengenai KKB.
Disebutkan, KKB adalah sebagian kecil masyarakat yang belum memiliki kesepahaman mengenai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Jangan sampai sedikit pun berpikiran bahwa KKB itu adalah musuh kita, mereka saudara kita yang belum paham tentang NKRI," katanya.
Sebab hal itu pula, Dudung meminta personel TNI yang bakal bertugas di wilayah rawan, tidak berpikir ditugaskan untuk berperang.
Akhirnya, ucapan Dudung pun ramai dibahas. Banyak orang yang tidak menerimanya. Sebab, KKB sudah membunuh banyak orang dan bertindak brutal.
Hasilnya, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, langsung berkesempatan meralat ucapan Dudung itu.
Pada Selasa 7 Desember 2021 silam, Mahfud MD menerima Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jendral TNI Dudung Abdurachman.
Mahfud pun memberikan pandangannya soal KKB. Dudung yang berdiri di sebelah Mahfud, mendengar dengan seksama.
“Ada yang mengatakan kita harus dialog dengan rakyat Papua, kita akan terus meneruskan melakukan dialog, karena selama ini juga seperti masyarakat tahu kita terus lakukan berdialog. Saya mengundang mereka ke sini, berdialog dengan kepala adat, akademisi, pimpinan keagamaan, pimpinan organisasi kepemudaan, kita akan terus mengutamakan dialog dalam rangka membangun Papua,“ ujar Mahfud.
Mantan Menteri Pertahanan era Presiden Gusdur ini menambahkan, kini aparat telah mengidentifikasi wilayah yang belum kondusif di Papua, yang masih ditemukan Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB.
“Kita sudah mapping daerah yang agak panas. Yang agak panas kan daerah tertentu saja dan orangnya itu itu saja, jangan terlalu banyak buang energi ke situ, oleh sebab itu kita membina Papua sebagai saudara kita. Papua itu saudara kita, bukan KKB. Papua itu saudara kita sama dengan Jawa, Sumatera, Bugis, Aceh. Papua kita perlakukan sama sebagai bagian dari NKRI,” tambah Menko Polhukam Mahfud MD.
Mendengar hal itu, Dudung pun langsung mendukung ucapan Mahfud. Ia menjelaskan, KASAD menitikberatkan tugas dalam pembinaan, sementara operasional berada di dalam ranah Panglima TNI.
“Kami sudah mendapat arahan dari Pak Menko, kami akan mendukung program pemerintah yang sudah dicanangkan oleh Presiden. Ini ditindaklanjuti oleh Panglima TNI bahwa di Papua pendekatannya adalah pendekatan kemanusiaan, yaitu melakukan operasi teritorial yang di dalamnya adalah pembinaan-pembinaan kepada masyarakat, sehingga kami jajaran angkatan darat mendukung penuh dan akan menyiapkan jajaran kami dalam rangka program tersebut,” jelas Dudung.
Usai pernyataan Mahfud viral di media sosial, tokoh Nahdlatul Ulama Umar Hasibuan atau yang biasa disapa Gus Umar ini langsung menganggap Mahfud sedang menasihati Dudung.
"Pak Dudung dinasehati Menkopulhukam kata Mahfud Papua saudara kita bukan KKB saudara kita. Pak dudung disebelahnya mahfud gmn ya perasaan dia di tembak gitu sm menko," tandas Gus Umar lewat akun Twitter-nya. [era]