GELORA.CO - Aksi damai Reuni 212 yang digelar di Jakarta Pusat turut diikuti oleh Gerakan Pemuda Muslim Jakarta.
Berbeda dengan sejumlah alumni 212 yang menggelar aksi di dekat kawasan Patung Kuda, massa dari pemuda Muslim Jakarta memilih pelataran Gedung Perwira Pertamina, Kamis (2/12).
Koordinator Gerakan Pemuda Muslim Jakarta, Faisal mengatakan, aksi tersebut ditujukan untuk mengingatkan masyarakat tentang bahaya laten menistakan agama.
Bahkan pemilihan lokasi di depan Gedung Pertamina sengaja dilakukan seiring jabatan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Diketahui, Ahok menjadi pemantik aksi 212 saat tersandung kasus penistaan agama September 2016 silam.
“Kami hanya ingin mengingatkan kepada mereka yang merasa memiliki kuasa, untuk hati-hati terhadap ucapan,” kata Faisal.
Bagi Faisal, seorang pejabat harus bisa berbicara secara bijak. Termasuk yang dialami Ahok saat keselo lidah menyinggung Surat Al Maidah ayat 51 saat akan maju sebagai calon Gubernur Jakarta 2017.
“Kita tidak boleh lupa soal kejadian Ahok yang 2019 lalu, dan kedepannya kami berkomitmen akan selalu berada di garda terdepan untuk melawan mereka yang merendahkan Islam," tandas Faisal.
Ahok sendiri kini kembali menjadi sorotan publik usai menggugat roadmap mobil listrik (electric Vehicle atau eV) di ruang publik. Padahal, mobil listrik merupakan salah satu cita-cita agar bisa terwujud 3 sampai empat tahun ke depan. (rmol)