Kiamat Versi Kalender Suku Maya Tenyata Cuma Salah Hitungan

Kiamat Versi Kalender Suku Maya Tenyata Cuma Salah Hitungan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Suku Maya penah meramal 2012 akan terjadi Kiamat, namun prediksi suku Maya tersebut nyatanya tak terbukti kebenarannya hal tersebut dikarenakan salah penghitungan. Rupanya sebelum prediksi suku Maya, ramalan akhir dari dunia sudah ada sejak beberapa dekade lalu.

Meskipun ramalan kiamat tersebut kerap kali gagal, namun tampaknya prediksi mengenai hari kiamat mampu menarik perhatiaan beberapa masyarakat, terlepas masyarakat tersebut mempercayai atau tidak.

Prediksi hari kiamat yang cukup terkenal datang dari ramalan suku Maya. Suku Maya meramalkan akhir dunia terjadi pada 21 Desember 2012. Pasalnya 21 Desember 2012 adalah hari terakhir bak’tun 13 atau siklus 144.000 hari kalender. Yang mana, suku Maya Kuno mempercayai, akhir dari bak’tun 13 sebagai akhir dari siklus penciptaan.

Prediksi kiamat yang didasarkan pada berakhirnya kalender suku Maya. Sementara di sisi lain, para arkeolog sebut ramalan kala itu tanggal tersebut adalah kekeliruan dalam prediksi tersebut

Arkeolog di University of Illinois, Lisa Lucero mengatakan suku Maya kuno menghentikan hitungan kalendernya untuk memulai periode baru atau baktun. Kenyataannya hanya hal seperti itu saja. Namun, banyak penulis dan pembuat film yang memasarkan ide bahwa suku Maya memprediksi kiamat.

Prediksi tersebut dimulai dari kekeliruan dalam menerjemahkan prasasti yang ditemukan di situs purbakala suku Maya di wilayah Tabasco, Meksiko. Pembicaraan mengenai kiamat pun mencapai puncak dengan pemutaran film thriller berjudul "2012" pada 2009 lalu. Demikian dilansir dari USA Today.

Teori mengenai akhir dunia pun bermunculan, mulai dari kemunculan sebuah planet pengembara bernama Nibiru sampai eksperimen fisika Eropa yang membuat Bumi ditelan lubang hitam. "Orang seringkali khawatir pada hal-hal yang keliru," ujar seorang fisikawan di Massachussets Institute of Technology (MIT), Max Tegmark.

Dia menambahkan, ketimbang mengkhawatirkan ramalan kuno, saat ini Tegmark justru khawatir bahwa kecerdasan komputer telah mulai hilang kendali.Terutama dalam beberapa dekade ke depan.

Sementara itu, cendikiawan dari University of Texas, David Stuart menolak prediksi bahwa suku Maya meramalkan kiamat. "Suku Maya kuno tidak memprediksi akhir dunia, melainkan sebuah pembaruan yang terjadi secara konstan," ujatnya.

Menurut ahli suku Maya, mitologi klasik Maya berkutat di seputar sejarah yang berulang dalam lingkaran tanpa akhir, sesuai dengan waktu yang mencapai jumlah triliunan tahun. Sedangkan penelitian di sebuah gua stalaktit di Belize telah menambah bukti bahwa masa akhir yang dikatakan dalam kalender Maya adalah mengenai kematian salah satu rajanya.[sindonews]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita