#JusticeForNoviaWidya, Komisi III DPR Minta Kasus Diusut Tuntas-Transparan

#JusticeForNoviaWidya, Komisi III DPR Minta Kasus Diusut Tuntas-Transparan

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Tagar #JusticeForNoviaWidya membanjiri lini masa media sosial. Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Desmond Junaidi Mahesa, pun meminta agar Polri mengusut tuntas kasus bunuh diri mahasiswi Universitas Brawijaya Malang berinisial NWR (23) ini dengan penuh kehati-hatian.

"Saya pribadi cuma mengimbau ke Kapolda Jatim Pak Nico, untuk lebih hati-hati melakukan penyidikan. Jangan sampai tidak memuaskan masyarakat," kata Desmond saat dihubungi, Minggu (5/12/2021).

Desmond mengatakan, kasus yang diduga melibatkan anggota polisi berpangkat Bripda bernama Randy Bagus itu sudah mencoret institusi Polri.


Sebagai informasi, Bripda Randy Bagus yang merupakan mantan kekasih NWR diduga sebagai penyebab mahasiswi itu mengakhiri hidupnya.

"Karena hari ini institusi Polri dicoret oleh anggotanya sendiri. Misalnya kasus penembakan di Jakarta, aneh aja kan," ujarnya.

Kapolri Diminta Tindak Tegas
Politikus Gerindra itu juga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menindak tegas anggota polisi yang tidak mendukung program Presisinya (prediktif, responsibilitas, transparansi, berkeadilan). Desmond juga meminta agar Sigit untuk membina anggotanya.

"Karena itu Kapolri harus benar-benar menjalankan presisi ini secara benar, sehingga oknum-oknum polisi yang tidak mendukung presisi ini harus ditindak tegas. Walaupun Pak Sigit dalam beberapa tindakan yang kita lihat juga cukup tegas, tapi kok ya nggak ada kapoknya juga polisi. Berarti ini perilaku-perilaku pribadi di kepolisian yang harus dibina," tutur Desmond.

"Ini menurut saya tantangan terbesar Kapolri sekarang. Karena apapun yang terjadi dengan kasus seperti Novia Widyasari ini, ini kan institusi Polri yang dirugikan, benar atau tidaknya kan susah kan. Institusi sudah dirugikan oleh polisi ini," sambungnya.

Lebih lanjut, Desmond juga meminta agar pihak kepolisian transparan dalam melakukan penyidikan kasus ini.

"Iya dong (harus diusut tuntas, red), jangan sampai, bau busuk tu lama-lama akan kelihatan, ternyata tindakan institusi kepolisian atau Polda Jawa Timur menutupi kebusukan itu. Akhirnya kan dua kali malu kan," kata Desmond.

Seperti diketahui, NWR nekat mengakhiri hidupnya dengan menenggak racun jenis potasium yang dicampur teh. Polisi menemukan sisa racun dalam sebuah botol plastik di sebelah mayat korban.

Nama Bripda Randy Bagus kemudian menjadi perbincangan hangat di medsos karena disebut-sebut menjadi penyebab NWR bunuh diri di makam sang ayah. Bripda Randy Bagus saat ini sudah diamankan Polres Mojokerto dan terancam sanksi dipecat.


Dari pemeriksaan sementara, Bripda Randy Bagus mengaku menjalin hubungan dengan NWR sejak 2019. Pada 2020 dan 2021, Bripda Randy Bagus dan NWR disebut telah melakukan aborsi menggunakan obat Cytotec.

Kasus ini juga mendapat sorotan warganet. Di media sosial, beredar kabar bahwa NWR sebelumnya diperkosa oleh Bripda Randy Bagus hingga kemudian hamil. Bripda Randy Bagus juga disebut memaksa NWR menggugurkan kandungannya.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita