GELORA.CO - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan pemerintah akan memulai transformasi ekonomi Indonesia. Untuk itu, pemerintah perlu melakukan leapfrog (lompatan) katak agar dapat merealisasikan transformasi ekonomi.
Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi saat melakukan groundbreaking Kawasan Industri Hijau di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, Selasa (21/12/2021).
Transformasi ekonomi yang dilakukan, Jokowi mengungkapkan, dengan tidak lagi mengekspor bahan-bahan mentah (raw material), melainkan mulai mengekspor bahan setengah jadi atau bahan jadi.
“Dari yang kita sudah bertahun-tahun bertumpu kepada sumber daya alam, ekspor raw material, ekspor bahan-bahan mentah, sekarang kita akan masuk kepada hilirisasi, kepada industrialisasi bahan-bahan mentah kita,” kata Jokowi.
“Yang diekspor bukan bahan mentah lagi, yang diekspor bukan raw material lagi tetapi adalah barang setengah jadi atau barang jadi, dan yang di Kalimantan Utara ini nanti adalah hampir semuanya adalah barang jadi,” lanjut Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan oleh para pejabat yang hadir dalam peresmian tersebut.
Dengan mengekspor bahan setengah jadi dan jadi, maka akan memberikan nilai tambah yang besar kepada negara Indonesia. Menurutnya, mulai mengubah ekspor bahan mentah menjadi bahan setengah jadi dan jadi merupakan sebuah lompatan katak.
“Sehingga memberikan nilai tambah, memberikan added value yang besar bagi negara kita karena kita menjualnya sudah dalam bentuk barang jadi. Inilah lompatan katak, sebuah lompatan yang ingin kita lakukan, leapfrog yang ingin kita lakukan,” ujar Jokowi.
Lompatan katak ini, kata Jokowi, dapat kelihatan manfaatnya secara riil dalam waktu 5 hingga 10 tahun mendatang. “Dan ini akan kelihatan manfaatnya secara riil 5 sampai 10 tahun dari sekarang. Nanti kita lihat 5 sampai 10 tahun yang akan datang akan bermanfaat seperti apa, baru kelihatan,” tutur Jokowi.
Karena itu, Presiden mengharapkan Kawasan Industri Hijau Indonesia yang baru dilakukan groundbreaking hari ini, dapat menjadi kawasan industri hijau terbesar, tidak hanya di Indonesia, tetapi di dunia. Terlihat dari luas lahan yang baru terbangun sebanyak 16.400 hektare dari targetnya 30.000 hektare. [berita1]