Jenderal Gatot Putuskan Maju Minta Dukungan Rakyat: Bismillah, Bangkit atau Punah

Jenderal Gatot Putuskan Maju Minta Dukungan Rakyat: Bismillah, Bangkit atau Punah

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Jenderal purnawirawan Gatot Nurmantyo akhirnya meminta dukungan rakyat untuk maju untuk urusan capres. Tapi ini maksudnya Gatot Nurmantyo maju mengajukan gugatan ambang batas pencalonan presiden atau presidential threshold ke Mahkamah Konstitusi ya.

Gatot Nurmantyo merasa ambang batas pencalonan presiden ini merusak nilai demokrasi. Makanya dia maju perseorangan untuk gugat ketentuan ini seraya memohon dukungan dari rakyat.

“Sudah saatnya masyarakat sadar demokrasi kita ini makin maki merosot menuju kehancuran. Saya yakin masyarakat khususnya pemuda ketahui ini, apa yang saya lakukan menyelamatkan generasi muda dari kehancurkan. Mari bersama-sama bangkit atau punah,” kata dia dalam Youtube Refly Harun. dikutip Rabu 15 Desember 2021.

PT 20 persen biang masalah

Gatot mengungkapkan alasan kenapa dia menggugat presidential threshold ke MK. Mantan Panglima TNI itu melihat masalah kebangsaan ini adalah jatuhnya demokrasi, kebebasan berekspresi sampai kesenjangan sosial makin bertambah.

“Dari analisa tersebut, ternyata masalahnya adalah dalam memilih pemimpin nasional, tak bsia diseleksi dnegan benar, justru kebiri demokrasi dengan presidential threshold 20 persen,” jelasnya.

Oleh sebab itu, dengan dukungan beberapa jaringan Koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia di daerah-daerah, Gatot membulatkan maju gugat ketentuan tersebut.

“Oleh sebab itu saya pikir saya harus ambil langkah, Bismillah saya ajukan judicial review agar presidential threshold 0 persen,” katanya.

Dukungan rakyat Gatot yakin bulat tekat

Gatot tahu Mahkamah Konstitusi sebelumnya sudah 13 kali menolak gugatan soal presidential threshold. Fakta itu nggak menyurutkan semangatnya untuk coba menggugat ambang batas tersebut.

Dalihnya yang namanya berjuang nggak boleh putus asa dong.

“Mungkin 13 gugatan ditolak hakim di MK, karena hakim belum melihat perkembangan situasi terkini. Saya yakin dengan perkembangan terkini, kalau hakim itu warga negara yang bertangung jawab, situasi penyebab (masalah bangsa) ini adalah PT 20 persen ini. Kalau ini dibiarkan demokrasi ini akan hancur,” katanya.

Gatot mengakui dia gugat PT 20 persen dengan maju perseorangan. Namun dia didukung dan didorong lho oleh elemen KAMI daerah untuk menggugat ketentuan ambang batas pencalonan presiden ini. (hops)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita