GELORA.CO - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan telah menyiapkan beberapa cara atau strategi dalam mencegah penularan Covid-19 varian Omicron yang sudah masuk ke Indonesia.
Gubernur enyatakan sudah menyiapkan instrumen penanganan kesehatan yang sama seperti yang dilakukan Jabar saat menangani varian delta beberapa waktu lalu. Varian delta di Jabar awalnya terdeteksi di Karawang, lalu menyebar dengan cepat.
”Oleh karena itu, kami belajar dari delta. Per Sabtu (18/12), Jabar sedang menyiapkan semua perlengkapan seperti menghadapi virus delta,” ujar Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara usai menghadiri acara Indonesia Pasti Bisa dengan tema Terima Kasih Nakes di Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (18/12).
Selain itu, dia mendapatkan dukungan dari komunitas Indonesia Pasti Bisa untuk memperkuat stok tabung oksigen. Pemerintah juga menggenjot telusur, tes, dan tindak lanjut (3T).
”Jadi tabung oksigen kita cek lagi. Alhamdulillah ada stok lebih banyak dari Indonesia Pasti Bisa. Kemudian testing dan tracing kita tingkatkan lagi. Kita sudah tiga kali lipat dari yang standar untuk testing. Tapi apapun ada kelebihannya dari persiapan kita, yaitu waktu delta vaksinnya dikit jadi kekebalannya rendah dan yang meninggal mayoritas di Jabar adalah mereka yang tidak vaksinasi,” tutur Gubernur Ridwan Kamil.
Gubernur menjelaskan, mengenai capaian vaksinasi di Jabar tahap satu sudah menyentuh angka 70 persen. Sehingga hal tersebut dapat membentuk kekebalan komunal dalam menghadapi varian Omicron.
”Kalau sekarang kan Jabar capaian vaksinnya sudah 70 persen tahap satunya, jadi sehingga jauh lebih baik,” papar ridwan Kamil.
Varian Omicron sudah terdeteksi dari seorang pekerja di pusat karantina Wisma Atlet, Jakarta. Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tetap produktif dengan tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat.
”Kepada masyarakat mari kita tetap produktif apapun sebenarnya boleh, asalkan prokes ketat. Mau judulnya tadi macam-macam nama virusnya, jawabannya adalah prokes untuk masyarakat untuk negara adalah gencar dengan 3T. Jadi saya kira itu saja persiapannnya insya Allah jauh lebih siap,” ucap Ridwan Kamil.
Dalam momentum melandainya penularan virus Covid-19, gubernur memberikan penghargaan bagi tenaga kesehatan dan anggota keluarganya yang gugur saat bela negara memberi perawatan rakyat Jabar. ”Tentunya penghargaan untuk nakes itu banyak, ada beasiswa buat anak-anak dari nakes yang khususnya berpulang. Kita memberikan apresiasi sejarah dalam bentuk monumen juga untuk mengingatkan rasa terima kasih kita,” tutur Ridwan Kamil.
”Jabar kehilangan 200-an dokter-nakes. Dari profesor sampai tenaga ahli, itu kehilangan besar. Jadi kami pastikan apapun bentuk penghargaannya, kalau memungkinkan pasti kami berikan sebagai rasa terima kasih,” ucap Ridwan Kamil.
Sementara itu, pendiri Indonesia Pasti Bisa Deddy Corbuzier bertekad meningkatkan kontribusi lembaga amalnya membantu pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19. ”Jadi kita dari vaksin saja sudah 2 juta dari digiresto kita memberikan makan itu ratusan ribu sampai jutaan orang. Terus nyari orang-orang yang tidak memiliki biaya ketika harus masuk rumah sakit terkena Covid-19 dan lain sebagainya itu menanggung hampir ratusan orang,” ujar Deddy.
Deddy mengatakan, jika pandemi Covid-19 telah berakhir menjadi endemik, Indonesia Pasti Bisa akan tetap hadir bahu membahu bersama pemerintah dalam menangani permasalahan yang hadir di tengah-tengah masyarakat.
”Kalau pun berhenti bulan depan Indonesia Pasti Bisa akan selalu ada karena bangsa kita, rakyat semuannya harus bekerja sama karena masalah akan terus ada. Kami (Indonesia Pasti Bisa) akan ada di sana terus untuk siap membantu,” kata Deddy.[jawapos]