GELORA.CO -Isu Reshuffle kabinet kian panas. Kabarnya, perombakan kabinet bakal dilakukan Presiden Joko Widodo pada Rabu pon, 8 Desember 2021, pekan depan.
Sejumlah menteri pun mendapat sorotan terkait kinerjanya yang tidak memuaskan. Mereka diusulkan untuk masuk daftar menteri yang bakal kembali dirombak Jokowi.
Menurut Direktur Eksekutif Oversight of Indonesia's Democratic Policy, Satyo Purwanto, pemberhentian seorang menteri dan diganti dengan orang yang dianggap memenuhi kriteria kompetensinya tentunya akan dianggap sebagai upaya Presiden untuk mendapatkan kembali kepercayaan masyarakat.
"Reshuffle kali ini tidak hanya sebagai momentum perbaikan, tetapi juga harus menjadi entry point untuk melakukan evaluasi kepada menteri-menteri yang merasa super hero, yang mimpi jadi capres, menteri-menteri yang bosnya bukan Jokowi, dan yang mingkem terus bingung mau ngapain," ujar Satyo kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (3/12).
Satyo pun memberikan gambaran kisis-kisi soal menteri yang pantas dicopot pada reshuffle nanti. Di antaranya menteri yang kerjanya laiknya staf kantoran, menteri yang banyak konflik kepentingan.
Serta menteri yang doyan ngomel-ngomel tidak jelas, yang bisa merugikan Jokowi.
"Perlu diberhentikan segera. Jokowi enggak perlu orang yang pernah jadi Panglima, terlalu banyak Panglima di tengah Jokowi dan hanya mengerjakan agendanya sendiri dan menjadi beban politik," pungkas Satyo.
Isu reshuffle ini kembali memanas usai masuknya Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam koalisi pemerintahan Jokowi-Maruf Amin. Apalagi kemudian terjadi pergantian Panglima TNI.
Kondisi ini memunculkan isu kalau Jokowi akan kembali melakukan perombakan kabinet untuk mengakomodir sejumlah nama yang menjadi bagian dari koalisi pemerintah.(RMOL)