GELORA.CO -KSAD Jenderal Dudung Abdurachman memenuhi permintaan anggota DPR RI termuda, Hillary Brigitta Lasut, agar mendapat pengamanan TNI.
Permintaan Hillary dipenuhi dengan terbitnya Surat Telegram berklasifikasi biasa, yang ditujukan kepada Pangkostrad dan Danjen Kopassus.
Surat telegram tersebut bernomor ST/3274/2021, perihal pengiriman satu prajurit bintara untuk diseleksi menjadi ajudan pribadi Hillary. Disebutkan dalam surat tersebut, Hillary mengirimkan surat pada 3 November 2021 tentang permohonan penugasan anggota TNI menjadi ajudan pribadi.
Surat tersebut ditandatangani Asper KSAD Mayjen Wawan dan ditujukan kepada Pangkostrad dan Danjen Kopassus. Surat itu ditembuskan kepada KSAD, Wakil KSAD, Irjenad, Aspers Panglima TNI, Asintel KSAD.
Dalam suratnya juga disebutkan 7 syarat calon ajudan pribadi Hillary. Salah satu syarat, yakni berpangkat Sertu dengan usia 24-27 tahun.
Berikut syarat ajudan pribadi Hillary sebagaimana Surat Telegram bernomor ST/3274/2021:
1. Pangkat Sertu usia 24 sd 27 tahun
2. Belum pernah menikah
3. Memiliki motivasi, inisiatif tinggi
4. Bekerja tanggap, cekatan, solutif dan cakap bekerja sama dalam tim
5. Sehat jasmani dan rohani
6. Tidak sedang menjalani proses hukum
7. Melampirkan RH terbaru
detikcom sudah meminta konfirmasi kepada Jenderal Dudung perihal surat telegram tersebut. Namun, belum mendapat respons.
Diberitakan sebelumnya, pemintaan Hillary mendapat pengamanan dari TNI disetujui KSAD Jenderal Dudung. Fraksi NasDem DPR dan Komisi I DPR mengonfirmasi permintaan Hillary dikawal TNI disetujui Jenderal Dudung.
Hillary merupakan anggota DPR dari Fraksi NasDem yang kini duduk di Komisi I. Ketua Komisi I DPR Meutya Hafid mengungkapkan Jenderal Dudung memutuskan untuk menarik kembali pengamanan yang diberikan kepada Hillary.
"Sudah (bicara ke KSAD). KSAD sampaikan pengamanan sementara ditarik dulu untuk dipelajari urgensinya," ungkap Meutya kepada wartawan, Jumat (3/12/2021).
Fraksi NasDem DPR kemarin juga sudah menjelaskan soal Hillary minta dikawal TNI. Ketua Fraksi NasDem Ahmad Ali menyebut Jenderal Dudung merespons permintaan Hillary.
"Saya tidak tahu kemudian tiba-tiba ada permintaan itu. Yang saya kaget juga, KSAD merespons itu," kata Ketua Fraksi NasDem, Ahmad Ali, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (2/12/2021).(detik)