Heboh Presenter TV Remehkan Timnas Indonesia: Banyak Gaya & Provokatif

Heboh Presenter TV Remehkan Timnas Indonesia: Banyak Gaya & Provokatif

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Timnas Indonesia berhasil melaju ke babak final Piala AFF 2020. Kepastian itu didapat usai anak asuh Shin Tae-yong berhasil melibas Singapura 4-2 di National Stadium, Singapura pada Sabtu (25/12) malam WIB. Skuad ‘Garuda’ berhak melangkah ke partai puncak berkat keunggulan agregat 5-3.

Menyusul itu, tentunya rakyat Indonesia begitu bergembira atas pencapaian ‘Merah Putih’. Namun, ada segelintir pihak yang tidak senang atas kesuksesan Indonesia, bahkan itu hadir dari warga Indonesia sendiri, salah satunya Ardes Goenawan.

Bahkan, pria yang berprofesi sebagai presenter TV ini meremehkan Timnas Indonesia. Ia menyebut bahwa Evan Dimas cs banyak gaya dan provokatif.

“Masuk final AFF gembiranya serasa pahlawan legenda juara Piala Dunia,” tulis Ardes Goenawan dalam sebuah Instagram Story.

“Banyak gaya dan provokatif. Intinya, OVER-RATED,” imbuhnya.

Dalam unggahan yang sama, Ardes Goenawan juga menyebutkan bahwa Indonesia masih belum matang di cabang sepak bola. Ia pun berharap bahwa nantinya Indonesia tidak akan merengkuh titel juara Piala AFF 2020.

“No offense, tapi ini adalah salah satu dari sedikit indikator bahwa Indonesia masih belum matang di cabang sepak bola,” beber Ardes Goenawan.

“Apresiasi untuk kerja keras pelatih dan para pemain muda Indonesia, tapi gua harap gak juara sih. Aneh banget tim yang hampir kalah dari 9 pemain bisa juara. Semoga Thailand atau Vietnam aja yang juara,” lanjut pria yang nampaknya menggemari Inter Milan ini.

Selain itu, pemilik 8 ribu lebih followers ini juga menegaskan bahwa jangan menyangkutpautkan dalam hal mendukung tim sepak bola dengan nasionalisme. Menurutnya, itu tak ada korelasinya.

“And please, gak usah mengaitkan keberpihakan tim sepak bola dengan nasionalisme. GAK ADA KORELASINYA. Gue dukung Singapore & Thailand, bukan berarti gua gak cinta negara,” ungkap pria yang juga berprofesi sebagai Master of Ceremony (MC).

“Alasannya? Yah ribet… Seribet ngorek hati wanita,” tandasnya. [kumparan]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita