Habib Abubakar Respon Dudung: Sudahi Hal-hal yang Kontraproduktif dengan Tugas TNI

Habib Abubakar Respon Dudung: Sudahi Hal-hal yang Kontraproduktif dengan Tugas TNI

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Pernyataan Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurrachman yang menyebut Tuhan bukan orang arab berbuntut panjang.

Saat hadir di Podcast Deddy Corbuzier dia menceritakan pengalaman saat usai sholat selalu berdoa dengan bahasa Indonesia. Alasan mantan Pangkostrad ini, karena tuhan bukan orang Arab.

"Kalau saya berdoa setelah shalat, doa saya simpel aja, ya Tuhan pakai bahasa Indonesia saja, karena Tuhan kita bukan orang Arab," kata Dudung dikutip redaksi, Rabu (1/12).

Merespons pernyataan Dudung, Ulama Nahdlatul Ulama (NU) asal Pasuruan, Jawa Timur, Habib Abubakar Assegaf menegaskan bahwa tuhan bukan orang atau manusia.

Ia menyatakan bahwa saat seorang muslim berdoa, bisa menggunakan bahasa apa saja.

Habib Abubakar meminta Dudung fokus menjalankan tugas pokok dan fungsinya (Tupoksi) sebagai orang nomor 1 di TNI AD.

"Tuhan kita bukan orang pak, dan berdoa bisa pakai bahasa apa saja. Tapi akan lebih baik jika bapak fokus pada Tupoksi bapak," demikian Cuitan Habib Abubakar Assegaf di laman Twitter pribadinya Rabu (1/12).

Habib Abubakar mengingatkan Jenderal Dudung untuk tidak melontarkan pernyataan yang justru memantik kegaduhan publik.

Bahkan, ia meminta mantan Pangdam Jaya yang menjadi sorotan saat aksi menurunkan baliho FPI itu untuk menghentikan segala tindakan kontraproduktif dengan tugasnya di TNI.

"Sudahi saja hal-hal yang kontroversi apa lagi yang kontra produktif dengan tugas TNI," demikian pesan Abubakar.

Beberapa hari lalu, pernyataan Dudung juga menjadi sorotan publik. Ia mengungkapkan bahwa prajurit TNI tidak boleh menganggap kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua sebagai musuh.

Kata Dudung, KKB Papua hanyalah sebagian kecil orang Indonesia yang belum memahami utuh tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita