GELORA.CO -Muktamar ke-34 NU resmi dibuka. Terdapat sejumlah nama yang dicalonkan untuk menjadi Ketua Umum PBNU salah satunya yaitu KH Yahya Cholil Staquf atau yang biasa disapa Gus Yahya.
Dalam Muktamar ke-34 NU tersebut, sebanyak 16 PCNU telah bulat akan memilih KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU untuk periode lima tahun mendatang.
Kesepakatan mayoritas PCNU ini dihasilkan dalam pertemuan yang digelar di Kota Bekasi, Minggu (19/12/2021). PCNU yang telah final memberikan dukungan adalah Kabupaten Cianjur, Kota Sukabumi, Kota Depok, Kabupaten Bogor, Kuningan, Kota dan Kabupaten Tasik, Pangandaran, Kota Bekasi dan Kabupaten Bekasi.
Di Jawa Barat, total ada 27 PCNU. Dengan deklarasi ini, maka mayoritas PCNU sudah menjatuhkan pilihannya kepada Gus Yahya. Ketua PCNU Cianjur Choirul Anam MZD optimistis dukungan kepada Gus Yahya terus akan bertambah karena beberapa pengurus cabang lain telah menyatakan siap untuk menyusul dalam barisan 16 PCNU.
KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya lahir di Rembang, 16 Februari 1966 silam. Di kalangan para santri Indonesia, nama Gus Yahya sendiri dikenal sebagai tokoh NU dan menjabat sebagai Katib Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Gus Yahya memang sudah cukup populer. Sebagai informasi, Gus Yahya adalah saudara kandung dari Menteri Agama (Menag) KH Yaqut Cholil Qoumas. Dirinya adalah putra dari KH Muhammad Cholil Bisri, yaitu salah satu pendiri Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan ibunya bernama Muchisnah.
Selain itu, Gus Yahya juga merupakan keponakan dari Pengasuh Pondok Raudlatut Thalibin, KH Mustofa Bisri atau Gus Mus.
Gus Yahya bukanlah nama baru di kalangan masyarakat. Pada 31 Mei 2018, Presiden Joko Widodo melantik Gus Yahya sebagai salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres). Jauh sebelumnya, Gus Yahya pernah menjadi juru bicara Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Gus Yahya pernah menjadi murid KH Ali Maksum di Madrasah Al-Munawwir Krapyak Yogyakarta. Kemudian pendidikannya dilanjutkan ke Universitas Gadjah Mada sebagai salah satu mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Politik.
Bahkan, Gus Yahya ternyata pernah menjadi pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Tholibin, Rembang, Jawa Tengah.
Pada gelaran Muktamar ke-34 NU, dukungan terhadap KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya untuk menjadi Ketua Umum PBNU terus mengalir bahkan hingga jelang pelaksanaan Muktamar ke-34 NU, sejumlah PWNU hingga PCNU menyatakan dukungan kepada Gus Yahya.
Ikrar dukungan terhadap Gus Yahya untuk menjadi Ketua Umum PBNU berlangsung dalam acara silaturahmi PCNU dan PWNU dengan Gus Yahya di Graha Wangsa, Bandar Lampung, Selasa (21/12/2021) malam.
Sebanyak 447 PCNU dan PWNU berikrar mendukung calon Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam Muktamar Ke-34 NU di Lampung pada 22-23 Desember 2021.
Ada tiga poin ikrar yang dibacakan dalam kesempatan tersebut, yakni mendukung penyelenggaraan Muktamar ke-34 NU berjalan damai, sejuk dan bermartabat serta mendukung penyelenggaraan muktamar sesuai dengan protokol kesehatan dan mendukung KH Yahya Cholil Staquf menjadi Ketua Umum PBNU Masa Khidmat 2021-2026.
Sebelum berikrar, PWNU yang hadir sempat menyampaikan jumlah PCNU yang memberikan dukungan kepada Gus Yahya. PWNU Bengkulu, misalnya dari 10 cabang 100 persen bulat memberikan dukungan kepada Gus Yahya.
Gus Yahya dalam sambutannya menyampaikan ucapan terima kasih atas dukungan para PWNU dan PCNU se-Indonesia. Dia berjanji melaksanakan amanah itu dan kesiapannya untuk menghidupkan lagi masa kejayaan NU, seperti era kepemimpinan KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Dukungan Gus Yahya untuk menjadi Ketua Umum PBNU juga banjir di media sosial salah satunya Twitter.(akurat)