GELORA.CO - Keheranan dirasakan Sugi Nur Raharja atau Gus Nur hingga dirinya merasa seperti pengacara kondang Hotman Paris. Penyebabnya, belakangan ini banyak orang yang meminta bantuan hukum kepadanya.
Gus Nur mengungkapkan bahwa permohonan bantuan hukum yang membanjirinya itu datang setelah dia bersama dengan pengacara Eggi Sudjana berhasil memenangkan kasus seorang warga yang dizalimi oleh mafia tanah di Blitar, Jawa Timur. Ia pun menyindir mengapa bantuan hukum tak lari kepada para buzzer.
“Di meja kantor saya itu, numpuk proposal, minta bantuan bedah masjid, bedah rumah bahkan mau minta bantuan hukum, gara-gara Bu Fatokah (korban) kasus mafia tanah di Blitar,” kata dia dalam Youtube Gus Nur 13 Official, dikutip Hops.id--jaringan SuaraJogja.id--pada Selasa (14/12/2021).
Sejak dia dan Eggi Sudjana mengawal kasus Bu Fatokah ini, masyarakat banyak yang minta bantuan ke Gus Nur. Proposal bantuan dialamatkan ke kantornya.
“Sejak Bu Fatokah itu, muncul banyak orang ke sini minta tolong dizalimi lurah, dizalimi camat, dizalimi walikota. dizalimi rezim. Pokoknya yang termarginalkan, larinya itu ke sini. Jadi aku ini kayak Hotman Paris Kopi Jhoni itu lho. Jadi aku ini kayak konsultan hukum itu. Kadang lucu juga ini,” katanya.
Karena itu, Gus Nur heran dirinya dipercaya masyarakat dari berbagai daerah untuk dimintai bantuan hukum.
“Kok enggak ke Abu Janda, buzzer, mereka yang teriak NKRI harga mati aku pancasila. Kok ke sini, orang Blitar, orang Jakarta, orang luar Jawa buanyak, apa di sana enggak ada NKRI harga mati, aku Pancasila? tapi ke sini jauh jauh,” katanya.
“Artinya seleksi alam berlaku, haq ya haq, bathil ya bathil. Bukan berarti saya ngaku haq, bener, itu terserah Allah yang putuskan,” lanjutnya.[suara]