GELORA.CO - Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (FORMAPPI) menyoroti kinerja setahun DPR RI dalam menjalankan tugas-tugasnya. Mulai dari fungsi budgetting, legislasi hingga pengawasan.
Dalam catatan Formappi, DPR RI era Puan Maharani CS menunjukkan bahwa fungsi anggaran dinilai belum cukup signifikan perannya. Itu setidaknya dapat dilihat dari peran Badan Anggaran (Banggar) DPR RI yang nyaris tidak mengkritisi masalah anggaran.
Demikian disampaikan Ketua Formappi Lucius Karus saat menjadi narasumber dalam diskusi daring bertajuk "Catatan Akhir Tahun Fungsi Anggaran: Keterbukaan versus Ketertutupan" pada Kamis (30/12).
"Saya kira belum ada suara yang cukup signifikan dari Banggar misalnya untuk mengkritisi atau memberikan sumbangsih dalam proses pembahasan anggaran yang dilakukan DPR bersama pemerintah," kata Lucius Karus.
"Bahkan kalau mau jujur, kita tidak pernah mendengar ada suara khusus dari Banggar ini," imbuhnya menyesalkan.
Padahal, kata dia, terdapat begitu banyak persoalan dalam pelaksanaan fungsi anggaran ini. Mulai dari masalah APBN yang disahkan menjadi UU oleh DPR bersama pemerintah itu dalam prosesnya publik tidak banyak mendapatkan informasi.
"Ini berbeda betul di fungsi legislasi. Kita melihat bahwa peran Badan Legislasi (Baleg) itu sangat dominan sebagai koordinator dari DPR dalam hal proses pembahasan inflasi di DPR," ujarnya.
Seharusnya, masih kata Lucius Karus, hal yang sama mestinya juga dimainkan oleh Banggar di fungsi anggaran seperti Baleg. Sehingga, peran dan fungsi DPR betul-betul dijalankan sesuai amanat UUD 1945.
"Kita saksikan bersama sejauh ini saya kira belum ada suara yang cukup signifikan. Yang lebih banyak terlihat dominasi pemerintah di dalam proses pembahasan, misalnya berbagai inisiatif terkait misalnya refocusing dan realokasi anggaran itu juga muncul dari pemerintah," pungkasnya.
Turut hadir sebagai narasumber dalam webinar yang diselenggarakan oleh Formappi dan Lingkar Madani (LIMA) Indonesia itu antara lain Direktur Eksekutif Lima Indonesia Ray Rangkuti dan beberapa narasumber lain(RMOL)