GELORA.CO -Salah satu driver GoCar diduga memperkosa seorang perawat dari perusahaan Ammarai Healthcare Asistance (AHA).
Kasus ini viral setelah akun Twitter resmi AHA @ammarai_hc membagikan soal hal ini hingga diviralkan netizen. "Perawat kami mengalami pemerkosaan oleh mitra GoCar.
Kami sudah lapor dengan no pelaporan: 92760963 tapi belum direspon selayaknya, mohon diposes segera untuk dicari pelaku agar segera ditangkap dan tidak menimbulkan korban lainnya," dicuitkan AHA melalui akun resmi Twiter @ammarai_hc.
Dalam cuitan itu, pihak AHA juga turut mengunggah potongan gambar milik driver GoCar tersebut. Di situ tertulis nama driver atas nama Hendrianto Sitompul yang mengendarai mobil Toyota Calya dengan nomor polisi B 2132 SYG. Terkait kasus ini SVP Corporate Affairs GoJek, Rubi Purnomo mengatakan, perusahaan GoJek keras mengutuk dugaan kekerasan seksual atau pemerkosaan yang dilakukan seorang driver GoCar tersebut.
"Kami mengutuk dugaan terjadinya kekerasan seksual terhadap salah seorang pelanggan kami oleh oknum mitra driver yang terjadi pada 16 Desember 2021," kata Rubi melalui keterangan tertulisnya, Sabtu 18 Desember 2021.
Menurut Rubi, perbuatan driver GoCar ini telah mencemarkan nama baik para mitra driver GoJek (termasuk GoCar) yang telah bekerja keras untuk keluarga mereka dan melayani pelanggan. "Sejak dilaporkan, akun oknum tersebut telah segera dinonaktifkan dan saat ini kami sedang berkoordinasi intensif dengan pihak berwajib, serta perwakilan korban untuk segera mengusut kasus ini," kata dia lagi.
Pihak GoJek pun telah menghubungi pihak korban untuk menawarkan pendampingan dan bantuan, mulai dari perawatan hingga pemulihan secara fisik maupun psikis. "Pada kesempatan ini kami mengimbau para konsumen untuk memanfaatkan tombol darurat yang terdapat di aplikasi GoJek ataupun menghubungi call center GoJek apabila menemukan pelanggaran yang mengakibatkan ketidaknyamanan terhadap layanan kami," ungkap Rubi.
Sebagai kelanjutan, tambah Rubi, pihak Gojek terus mendidik dan melatih para mitra driver untuk menciptakan budaya aman di ruang publik. Salah satunya adalah dengan memberikan modul pelatihan 'Kenali dan Hindari Pelecehan Seksual' di aplikasi GoJek. "Kami terus mengajak mitra kami untuk turut serta menciptakan budaya aman di ruang publik," kata dia.(Viva)