Doyan Ceramah Keras, Habib Bahar: Ibarat Sawah, Ada yang Menanam dan Menyiram, Saya yang Basmi Tikus

Doyan Ceramah Keras, Habib Bahar: Ibarat Sawah, Ada yang Menanam dan Menyiram, Saya yang Basmi Tikus

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Penceramah Habib Bahar bin Smith menyinggung pertanyaan yang banyak disampaikan padanya. Habib Bahar ditanyakan mengapa doyan ceramah keras di depan banyak jemaah. Sementara rasulullah saja tak demikian.

Menurut dia, bukan berarti dia tak mengerti dalil-dalil. Akan tetapi, Bahar mengaku tak ambil pusing dengan stigma yang melekat pada dirinya, dan disampaikan oleh segelintir pihak.

Baginya terpenting dia merasa apa yang dilakukan kini sudah benar. “Ceramah keras bukan karena enggak tahu dalil. Kalau dibilang rasul tak begini, kata siapa? Rasul itu, Nabi Muhammad kalau lagi khutbah kedua mata beliau merah, suara meninggi, dan bertambah kemarahan beliau,” ucapnya di saluran Youtube Refly Harun, dikutip Hops.id, Rabu 1 Desember 2021.

Adapun khutbah-khutbah keras rasul acap dilakukan untuk memberikan peringatakan perang. Walau coyan ceramah keras, namun Habib Bahar mengaku tak akan menghilangkan kelembutan-kelembutan yang acap diptampilkan nabi.

“Dia berkhutbah seakan-akan memberi peringatan perang. Seperti ‘Pagi ini kita akan diserang, sore ini kita akan diserang’, ya harus tegas dan keras,” katanya.

Kok Habib Bahar tak ceramah soal tasawuf

Soal karakter keras yang acap ditampilkan, Habib Bahar tak ambil pusing dengan cibiran orang. Dirinya mengaku tak ingin terkenal. Bahkan untuk menghindari keterkenalan, dia lantas memilih pindah ke Bogor, Jawa Barat.

Tetapi justru sebaliknya, bukannya menjauh semakin menghilang, Bahar justru ngaku kalau dia makin dicari-cari orang.

Bagi Bahar, jalan keras adalah pilihannya. Walaupun ada sejumlah habib menempuh kalan lain, mulai dari amar maruf, berdakwah lembut, dan sebagainya. Tetapi, Bahar mengaku akan ambil bagian sebagai ‘pembasmi’.

“Ibarat sawah, ada yang menanam, memanen, memberi pupuk, ada yang siramin, dan ada yang basmi tikus. Dan saya yang akan basmi tikus-tikus itu. Sebenarnya tujuan kita sama, akan tetapi cuma caranya saja yang beda,” katanya.

Pada kesempatan itu, Habib Bahar lantas juga ditanya, mengapa ilmu-ilmu soal tasawuf tak pernah ditampilkan. Sementara kritik-kritik keras pada Pemerintah, justru bertebaran di mana-mana.

Kata dia, sebenarnya selama ini dia mengajar banyak hal tentang tasawuf. Berbagai ilmu dikuasai dan diajarkan pada anak didiknya di pesantren. Akan tetapi, ilmu-ilmu yang diberikan ke anak-anak didiknya itu tak pernah diunggah ke Youtube.

Sementara makian atau kecaman keras pada pemerintah, justru selalu diunggah oleh berbagai pihak di berbagai platform sosial media.

“Saya ngajar tasawuf banyak, tapi cuma yang kritik-kritik pemerintah yang dimasukkan ke Youtube,” kata Habib Bahar. [hops]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita