Doa Bahasa Indonesia Bikin Gerah, Jenderal Dudung Sampai Disarankan Ganti Nama

Doa Bahasa Indonesia Bikin Gerah, Jenderal Dudung Sampai Disarankan Ganti Nama

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Ketua Persaudaraan Alumni (PA) 212 Slamet Maarif meminta Kepala Staf TNI AD (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman mengerjakan tugas pokok di militer ketimbang terus berbicara tentang agama.

Toh, kata Slamet, pekerjaan Dudung sebagai KSAD cukup banyak. Misalnya menyelesaikan persoalan di Papua.

"Kembali kepada tupoksi KSAD, ya, lebih baik urus dan fokus separatis Papua yang sudah menewaskan puluhan anggota TNI," tulis eks Jubir FPI itu melalui layanan pesan, Jumat (3/12).

Sebelumnya, alumnus Akademi Militer (Akmil) 1988 itu mengaku biasa berdoa menggunakan bahasa Indonesia, karena Tuhan bukan orang Arab.

Dia menyampaikan hal itu ketika menjadi pembicara di dalam podcast Deddy Corbuzier yang disiarkan di YouTube, Selasa (30/11).

Slamet pun merasa ucapan Dudung saat berbicara dengan Deddy terkesan anti-Arab.

Dia pun meminta Dudung tidak alergi terhadap Arab. Sebab, eks Gubernur Akmil itu juga memakai padanan kata Arab di namanya.

"Nama dia ada bahasa Arab-nya juga, Abdurachman itu bahasa Arab. Namun, kalau mau diganti Dudung hamba Tuhan yang pemurah, ya, mangga wae atuh," ujar Slamet.

Hal yang sama juga diungkapkan Wakil Ketua Umum MUI Anwar Abbas ketika menyoroti uapan Jenderal Dudung ketika berbicara dengan Deddy.

Dia menyarankan Jenderal Dudung lebih fokus menyelesaikan tugas-tugas sebagai KSAD ketimbang rutin berbicara tentang agama.

"Sebab, akhir-akhir ini saya lihat beliau (Jenderal Dudung, red) lebih banyak terekam bicara tentang masalah agama," kata Anwar melalui layanan pesan, Kamis (2/12).

Menurut dia, langkah Dudung yang rutin berbicara agama membuat publik keheranan. Sebab, eks Pangkostrad itu bisa membahas topik lain seperti Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.

Misalnya, kata Anwar, Dudung membahas cara menumpas gerakan separatis tersebut sehingga keutuhan dan persatuan Indonesia sebagai bangsa bisa dipertahankan dan tingkatkan.

"Semestinya, beliau (Jenderal Dudung, red) sebagai KSAD  lebih banyak bicara tentang hal tersebut," beber pria kelahiran Sumatra Barat itu. (jpnn)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita