Ditanya Kemungkinan Pindah dari PDIP, Ganjar: Emang Partai Lain Lebih Baik?

Ditanya Kemungkinan Pindah dari PDIP, Ganjar: Emang Partai Lain Lebih Baik?

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -  Baru-baru ini, Gubernur Jawa Tengah atau Jateng, Ganjar Pranowo hadir di program diskusi yang dipandu Najwa Shihab di saluran televisi nasional. Pada kesempatan tersebut dia banyak mendapat pertanyaan mengenai rencananya di pemilihan presiden atau Pilpres 2024 mendatang.

Saat ini, Ganjar merupakan sosok dengan nilai elektabilitas paling tinggi di Indonesia. Bahkan, melalui data yang dirilis sejumlah lembaga survei, Ganjar mengungguli beberapa nama tenar lainnya, seperti Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan juga Ridwan Kamil.

Meski demikian, Ganjar mengaku tak mau jumawa. Dia merasa, nilai elektabilitas yang tinggi bukan suatu hal yang patut dibesar-besarkan.

“Buat saya, enggak usah geer, engga usah geer lah. ‘Waduh, Ganjar muncul di papan atas tuh’. Sekali lagi, saya enggak mau geer,” ujar Ganjar, dikutip Hops dari saluran Youtube Mata Najwa, Kamis 30 Desember 2021.

Lebih jauh, dia melanjutkan, sebagai kader partai di PDIP, seluruh perkataan dan keputusannya harus sesuai dengan aturan internal yang telah disepakati. Sehingga, kata dia, dalam bertutur dan bertindak tak bisa asal-asalan.

“Ini kan temen-temen serombongan kita ini (Anies Baswedan, Ridwan Kamil, Muhaimin Iskandar, dan Erick Thohir) yang orang partai hanya saya dan Cak Imin,” tuturnya.

“Kalau saya sama Cak Imin yang ngomong, pasti internal kita punya aturan, internal kita akan menentukan, kira-kira begitu,” sambungnya.

Terkait Pilpres 2024, Ganjar menjelaskan, sebagai kader PDIP, dia terikat dengan aturan kelompok. Hal tersebut, kata dia, berbeda dengan tokoh nasional lain yang berstatus independen atau nonpartai. Mereka bisa dengan leluas membuka komunikasi dengan partai lainnya.

“Kalau teman-teman yang lain tidak punya partai, itu mungkin bisa berkomunikasi dengan leluasa, kalau ada niat bisa komunikasi,”

Menariknya, saat ditanya mengenai kemungkinan pindah dari PDIP, dia malah balik bertanya: apakah partai lain lebih baik dari partainya sekarang?

“Pindah ke mana? Emang partai lain lebih baik? Kan belum tentu juga,” kata Ganjar. [hops]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita