GELORA.CO -Seorang pria di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, mengaku menjadi joki vaksin Covid-19. Pria bernama Abdul Rahim tersebut mengaku telah menjalani aksinya selama tiga bulan.
Kabar ini pun dalam beberapa minggu terakhir menjadi salah satu topik perbincangan warganet, bahkan telah muncul sejumlah memenya.
Dilansir dari berbagai sumber, AKURAT.CO mengumpulkan sejumlah fakta penting terkait joki vaksin Covid-19 tersebut.
1. Disuntik 17 kali
Pria bernama Abdul Rahim tersebut mengaku bahwa ia telah menjadi joki vaksin Covid-19 selama tiga bulan. Joki vaksin yang dimaksud yakni ia diminta untuk menggantikan orang lain untuk melakukan vaksinasi. Bahkan, pria 49 tahun ini mengaku telah disuntik vaksin Covid-19 selama 17 kali selama tiga bulan aksinya.
2. Hanya bawa fotocopy KTP
Sementara, cara Abdul mendapatkan kliennya hanya melalui mulut ke mulut. Dari situlah ia telah menggantikan 17 orang untuk menjalani vaksinasi. Dalam melakukan aksinya, Abdul datang ke lokasi vaksinasi dan hanya menyerahkan fotocopy KTP kliennya. Mengejutkannya, petugas kesehatan tidak mengenalinya meski menggunakan identitas orang lain.
3. Upah hingga Rp800 ribu
Dari pengakuan Abdul, ia melakukan sejumlah aksinya bisa beberapa kali dalam satu hari. Ia mengaku biasanya melakukan vaksinasi dua kali sehari. Namun terkadang ia juga bisa melakukannya tiga kali dalam satu hari. Sedangkan setiap joki yang dilakukannya, ia mendapatkan upah beragam mulai dari Rp100 ribu hingga Rp800 ribu.
4. Diduga ODGJ
Kasus ini pun kini telah ditangani pihak terkait, seperti Dinas Kesehatan hingga kepolisian. Kepala Dinas Kabupaten Pinrang menyatakan bahwa Abdul Rahim diduga adalah Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ). Meski begitu, dugaan tersebut masih terus diselidiki karena hal itu baru pengakuan dari keluarganya.
5. Dicek dan dipantau oleh Dinkes
Selain dugaan ODGJ, Dinkes juga melakukan pengecekan dan pemantauan terkait kondisi kesehatan Abdul Rahim. Tim Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Dinas Kesehatan Provinsi Sulsel pun telah melakukan tes darah dan urine Abdul Rahim. Pengambilan sampel darah dan urine tersebut dilakukan di ruang Anev Satreskrim Poles Pinrang. Hal ini dilakukan untuk mengetahui reaksi dari 17 kali suntikan yang dialami Abdul.
6. Diperiksa polisi
Kini, Abdul Rahim telah berada dalam penanganan Polres Pinrang sejak hari Senin (20/12) lalu. Selain mengaku telah menjalani suntikan sebanyak 17 kali, dalam keterangannya, pihak kepolisian juga menyatakan bahwa Abdul diduga telah mendatangi lima lokasi vaksinasi yaitu RSUD Lasinrang Pinrang, Puskesmas Salo, Masjid Muhammadiyah, RS Khadijah, dan Masjid Nurul Amin.
7. Kesaksian sejumlah lingkungan dekat
Dari pengakuan sejumlah orang di lingkungannya, Abdul Rahim diketahui tidak memiliki gangguan jiwa. Sang joki diketahui sering berkumpul dengan orang-orang sekitarnya karena diklaim tidak memiliki pekerjaan tetap. Bahkan, aksinya yang telah menerima joki vaksin hingga 17 kali tersebut diceritakannya kepada sejumlah orang di lingkungannya.
Menurut para ahli, vaksinasi yang dilakukan sebanyak 17 kali tersebut tidak bisa diramalkan efek sampingnya, maka dari itu diperlukan pemantauan dan penyelidikan lebih lanjut.(akurat)