Cak Imin: PDIP Enak Enggak Mikir Siapa-siapa, PKB Selalu Pikirkan NU

Cak Imin: PDIP Enak Enggak Mikir Siapa-siapa, PKB Selalu Pikirkan NU

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Dalam lima tahun ke depan, Nahdlatul Ulama (NU) akan genap 100 tahun mencatatkan kiprah sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia.

Begitu dikatakan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar, dalam Halaqoh Satu Abad NU bertema "Gagasan Kontributif Membangun Kemandirian Ekonomi Nahdliyyin" di Kantor DPP PKB, Senen, Jakarta Pusat, Kamis (2/12).



"Hari ini, menjelang 100 tahun NU sebagai evaluasi catatan momentum sejarah ukiran prestasi dan juga peran NU selama 100 tahun untuk persiapan 100 tahun yang kedua," ujar Muhaimin Iskandar.

Di hadapan mantan Wakil Preiden RI Jusuf Kalla dan ekonom senior Dr Rizal Ramli, politikus yang karib disapa Cak Imin ini mengatakan, PKB yang lahir dari Nahdlatul Ulama harus juga memikirkan NU.

Kelakar Cak Imin, hal itu dicerminkan dari tata cara menyanyikan lagu wajib saat acara resmi. Yakni Indonesia Raya, Ya Ahlal Wathon, dan Mars PKB.

"Jadi mohon maaf Pak JK, kalau di PKB ini nyanyinya tiga kali berdirinya, agak lama karena PKB ini partai yang selain memikirkan dirinya juga memikirkan NU. Kira-kira begitu. Ya ada enaknya, ada enggak enaknya," tutur Cak Imin.

"Kalau PDIP enak, enggak mikir siapa-siapa. Golkar enak, enggak mikir siapa-siapa, yang lain enak enggak mikir siapa-siapa. Di sisi lain kita juga lahir dan dibesarkan oleh Nahdlatul Ulama," selorohnya disambut tawa hadirin yang hadir.

Wakil Ketua DPR RI ini menambahkan, PKB memiliki peran untuk membawa Nahdlatul Ulama semakin bermanfaat dan memiliki peran bagi bangsa dan negara di masa yang akan datang.

"PKB tidak bisa lepas kontribusi dan pemikiran serta ikhtiar kita sama-sama membawa Nahdlatul Ulama semakin bermanfaat bermaslahat dan punya peran bagi negara dan bangsa," pungkasnya(RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita