GELORA.CO - Sebuah video yang viral di media sosial Myanmar menunjukkan pasukan militer tengah membakar 11 warga sipil. Video tersebut memicu kemarahan publik.
Dari laporan AP, insiden tersebut diyakini terjadi di desa Done Taw yang berlokasi di wilayah Sagaing, barat laut Myanmar pada Selasa (7/12).
Video tersebut menunjukkan 11 tubuh hangus yang diyakini remaja. Tangan mereka tampak terikat ketika dibakar hidup-hidup.
Tindakan militer tersebut dilaporkan merupakan balasan atas serangan yang dilakukan oleh para korban yang menargetkan konvoi militer selama aksi anti-junta.
Pada Kamis (9/12), Human Rights Watch (HRW) mendesak komunitas internasional untuk memberikan sanksi tambahan kepada mereka yang bertanggung jawab, dan memotong sumber pendanaan bagi militer.
"Kontak kami mengatakan anak laki-laki dan remaja ini merupakan penduduk desa yang ditangkap di tempat yang salah pada waktu yang salah," kata jurubicara HRW, Manny Maung.
Menurut Manny Maung, insiden serupa telah terjadi secara berkala oleh militer. Namun baru insiden tersebut yang tertangkap kamera.
"Insiden ini cukup berani, dan itu terjadi di daerah untuk menakut-nakuti orang," ucap Manny Maung.
Pembakaran warga sipil tersebut juga dikecam oleh Pemerintahan Persatuan Nasional (NUG). Jurubicaranya, Sasa mengatakan itu merupakan balasan atas serangan terhadap konvoi militer beberapa waktu lalu di Done Taw. Ketika itu militer menyerang desa dan menangkap siapa pun yang bisa mereka tangkap. [rmol]