Berprestasi, Erick Thohir Capres Potensial dari Klaster Menteri

Berprestasi, Erick Thohir Capres Potensial dari Klaster Menteri

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Punya capaian prestasi yang mumpuni, menjadi modal yang baik bagi Menteri BUMN Erick Thohir untuk menatap pencalonan presiden pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Direktur Voxpol Center Pangi Syarwi Chaniago menilai, sosok Erick Thohir sebagai kandidat calon presiden paling kuat dari klaster menteri yang potensial untuk maju dalam kontestasi Pilpres 2024.



"Prestasi dan capaian Erick Thohir saat ini adalah bagian dari bonus elektoral modal untuk Pilpres 2024," kata Pangi dalam keterangan kepada wartawan, Senin (6/12).  

Berdasarkan data yang dirilis Voxpol pada April 2021, kata Pangi, Erick Thohir adalah salah satu Menteri Jokowi dengan kinerja yang dianggap publik terbaik.

Pada survei itu juga, simulasi Voxpol Center menempatkan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo jika dipasangkan dengan Erick Thohir sebagai calon duet terkuat pada Pilpres 2024.

Hasil survei Voxpol juga diperkuat survei nasional Indikator Politik Indonesia yang dirilis pada Minggu (5/12).

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, hasil surveinya menunjukkan simulasi duet Ganjar-Erick mengungguli Prabowo Subianto-Puan Maharani serta Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

"Hasilnya, Ganjar-Erick mendapat dukungan tertinggi 31,1 persen. Anies-Sandi sebanyak 30,8 persen dan Prabowo-Puan sebesar 28,1 persen. Sedangkan, tidak menjawab atau tidak tahu sebesar 10 persen," kata Burhanuddin Muhtadi.

Walau begitu, tingkat elektabilitas Erick ini juga memunculkan risiko munculnya serangan personal kepada menteri andalan Jokowi itu.

Hal ini menjadi pandangan pakar komunikasi Fatimah Ibtisam yang mengamati semakin massifnya Erick diserang sejumlah isu dan kabar hoax di media sosial, seperti isu soal PCR.

"Sebenarnya fitnah semacam ini bukan hal baru, kerap menimpa tokoh penting atau pemimpin. Jika diamati narasi hoax-nya pun mirip. Sehingga sebenarnya cukup mudah bagi masyarakat untuk menilai mana yang kritik dan yang mana serangan personal  berupa hoax," tandasnya. (RMOL)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita