GELORA.CO - Sistem demokrasi di Brasil tengah jadi sorotan usai dua politisinya bertarung dengan gaya MMA di ring tinju karena berbeda pandangan.
Diwartakan DailyMail hingga The Guardian, Simao Peixoto yang menjabat sebagai wali kota Borba, secara terbuka ditantang untuk baku hantam oleh mantan anggota dewan bernama Erineu da Silva.
Silva, 45 tahun, yang menggunakan nama panggilan Mirico, dilaporkan marah pada dugaan kegagalan Peixoto untuk melestarikan taman air di dekat sungai Madeira. Karena masalah itu, Mirico lantas menantang bertinju dengan Peixoto, yang ia sebut sebagai 'penjahat'.
Tak disangka, tantangan yang mulai dilayangkan bulan September itu langsung diterima Peixoto. Ia bahkan sampai merilis sebuah video yang menunjukkan kesiapannya untuk meninju Silva. Dalam serangkaian video lain, Peixoto juga memamerkan gaya tendangan dan pukulannya yang tinggi.
"Tunjukkan wajahmu!" kata wali kota itu sambil mengepalkan tangannya untuk Mirico.
Keputusan untuk menerima tantangan bertarung itu sebenarnya sempat ditentang warga yang dulunya memilih Peixoto. Mereka berpendapat bahwa orang yang terpilih untuk memerintah pos terdepan Amazon, harusnya tak mengambil cara tersebut.
Namun, Peixoto meyakinkan pemilihnya bahwa dia hanya akan mengambil bagian dalam 'pertarungan terorganisir' di dalam ring.
"Saya bukan petarung jalanan ... Saya wali kota kotamadya Borba. (Tapi) jika dia benar-benar ingin bertarung … kami siap bertarung … saya akan selalu menjadi pemenang," kata politisi 39 tahun itu di halaman Facebook resminya pada awal November.
Sebulan setelahnya, pertarungan antara Peixoto dan Mirico akhirnya diadakan. Pada Minggu (12/12), Peixoto memasuki ring sekitar pukul 2.30 pagi dengan membawa handuk yang dicap dengan nama 'Yesus' sebelum mendekati saingannya.
Cuplikan dari pertarungan 13 menit itu disiarkan langsung oleh tim Peixoto. Dalam rekaman yang beredar, Peixoto dan Mirico baku hantam layaknya petarung MMA. Sementara keduanya saling menendang hingga memukul, para penonton yang melihat terlihat bersorak-sorai tak karuan.
Pertarungan Peixoto dan Mirico memang terlihat sengit. Pada detik-detik pembukaan, Peixoto bahkan sampai berhasil menjatuhkan Mirico ke lantai. Namun, Mirico dengan cepat melawan hingga tiga ronde, Peixoto terlihat sempoyongan hingga dilaporkan hampir tidak bisa berjalan.
"Wali kota menerima pukulan seperti itu sehingga rahangnya jatuh," lapor situs web regional, Fato Amazonico.
Meski begitu, pertandingan tiga ronde itu ternyata dimenangkan oleh Peixoto yang unggul dalam poin.
"Anehnya, Mirico kehilangan poin. Para penonton muak dengan hasilnya. Mereka berteriak pertandingan telah dimanipulasi," tambah Fato Amazonico.
Prefeito leva briga política para luta de MMA e apanha de ex-vereador
— Metrópoles (@Metropoles) December 13, 2021
Políticos do AM subiram no ringue na madrugada deste domingo (12/12). O prefeito de Borba, Simão Peixoto, apanhou, mas foi apontado vencedor
Leia: https://t.co/o3aVNtPCuc pic.twitter.com/VsgCbn6pdm
Media lokal lain, sementara itu, mengungkap bahwa tiket untuk pertarungan Peixoto-Mirico dijual seharga 100 Real Brasil (Rp252 ribu). Dilaporkan pula bahwa di akhir pertarungan, Peixoto mengaku menerima tantangan tinju untuk mendorong orang-orang berolahraga.
Perkelahian di Borba bukan satu-satunya episode kekerasan politik yang dilaporkan di Brasil akhir pekan ini. Pada hari Minggu, penjaga keamanan dan pendukung pemimpin sayap kanan negara itu, Jair Bolsonaro, dituduh menyerang wartawan saat mereka meliput kunjungan presiden.
Beberapa orang Brasil juga telah melihat Amazon sebagai bukti lebih lanjut dari 'atmosfer politik garang' yang mencengkeram negara sejak pemilihan Bolsonaro 2018.
"Beginilah politik di Brasil akhir-akhir ini. Menakutkan. Kita telah menjadi 'Wild West', cuit salah satu kritikus sambil menyertakan rekaman tinju antara Peixoto-Mirico.[akurat]