GELORA.CO -Pernyataan keras Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia agar semua pihak yang tidak setuju program mobil listrik tanah air menyingkir sudah tepat.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin mengatakan, Bahlil Lahadalia memang perlu memastikan program mobil listrik berjalan baik. Apalagi Presiden Joko Widodo ingin sebelum akhir masa jabatannya Indonesia sudah bisa memproduksi mobil listrik.
"Apa yang disampaikan Bahlil benar. Lugas dan tegas menunjuk siapapun oknum yang menghalangi soal mobil listrik mesti minggir," ujar Ujang Komarudin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (2/12).
Pernyataan Bahlil ini seolah menjawab koar-koar Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menggugat roadmap mobil listrik (electric Vehicle atau eV) di ruang publik.
Bagi Ujang, Bahlil tampak ingin menegaskan bahwa Ahok dan pernyataan kontroversialnya itu, jangan sampai menjadi batu sandungan bagi pengembangan mobil listrik di Indonesia.
"Mobil listrik itu merupakan keniscayaan. Indonesia mesti jadi produsen dan menjadi pemain mobil listrik. Bukan hanya jadi konsumen dan penonton saja," pungkasnya.(RMOL)