Astaghfirullah, Banyak Masjid di Kota Serang Terancam Digusur, Ini Penyebabnya

Astaghfirullah, Banyak Masjid di Kota Serang Terancam Digusur, Ini Penyebabnya

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Serang mencatat banyak masjid di wilayahnya yang terlibat sengketa, baik persoalan IMB, kepemilikan lahan sampai menjadi korban relokasi pembangunan.

Namun sayangnya, sampai saat ini DMI Kota Serang sendiri belum memiliki data pasti berikut dengan lokasi titiknya di mana saja, sehingga belum mempunyai data real yang pasti. 

"Yang pasti banyak. Untuk jumlahnya kami belum mempunyai data pastinya," kata ketua DMI Kota Serang, Komarudin, Senin (20/12/2021). 

Oleh karena itu, lanjut Komar, pihaknya beberapa waktu yang lalu sudah melakukan kordinasi dengan pihak perizinan Kota Serang untuk mempermudah proses perizinan. 

"Kalaupun masih dikenakan biaya, kami minta semurah mungkin yang bisa kami jangkau," katanya. 

Komarudin mengakui proses perizinan IMB mendirikan masjid di Kota Serang memang masih membutuhkan biaya, tidak seperti di Kota Tangerang Selatan (Tangsel) yang sepenuhnya disubsidi oleh pemerintah. 

"Sehingga masjid-masjid di sana sudah mempunyai IMB semua," ujarnya. 

Selain persoalan IMB, persoalan kepemilikan lahan juga masih menjadi polemik yang sering terjadi. Bagaimana beberapa kasus penggusuran masjid juga banyak terjadi di lapangan karena bersengketa dengan ahli waris lahan. 

"Katanya sudah diwakafkan, tapi ternyata legalitas wakafnya ini juga tidak ada, sehingga kemudian digugat oleh ahli waris dan akhirnya terjadilah penggusuran," katanya.

Lalu, tambahnya, ada juga kasus masjid yang dijual dan digusur. Yang dijual ini, lanjut Komarudin, ia tidak mengetahui betul persoalan kasusnya seperti apa. Namun untuk yang digusur itu, rata-rata akibat berdiri di sepadan jalan.

"Makanya ketika ada pelebaran jalan, masjid itu kena gusuran. Dan itu sudah diganti oleh Pemprov Banten, seperti yang di Curug dan Boru serta Banjar Agung," jelasnya. [poskota]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita