GELORA.CO - Mantan politisi Partai Gerindra Arief Poyuono menyampaikan bahwa selama ini Indonesia kerap dipimpin oleh orang dari etnis Jawa. Pasalnya, orang di luar etnis Jawa tidak akan sanggup mengalahkan etnis Jawa yang mayoritas memimpin negeri ini sejak Indonesia berdiri.
Demikian dikatakan Arief dalam acara diskusi Total Politik bertemakan Haruskah Presiden Indonesia Orang Jawa?, Jakarta Pusat, Minggu (19/12).
Menurutnya, calon presiden dari luar Jawa akan kesulitan untuk maju menjadi calon presiden. Namun demikian, Arief meyakini, calon presiden dari Jawa mampu dikalahkan oleh orang dari etnis Tionghoa.
"Dari awal mana ada orang di luar Jawa kecuali memang misalnya Mas Anies yang setengah timur tengah dia masuklah dalam kontestasi presiden, nah yang bisa kalahkan Jawa itu hanya Tionghoa,” kata Arief.
Dia menambahkan, jika ada calon presiden dari etnis Tionghoa dan beragama muslim, maka pasti akan didukung dan mampu memenangkan kontestasi pemilihan presiden (Pilpres) mendatang.
"Tapi sayangnya tidak ada (orang) Tionghoa yang mau maju. Kalau dia mau maju, gagal. Apalagi Tionghoanya muslim wah itu tidak ada yang ngalahin itu,” ucapnya.
Arief mengatakan, pemimpin Indonesia harus dari kalangan etnis Jawa. Pendapat Arief, pemimpin dari kalangan Jawa merupakan bagian dari tradisi kepemimpinan Indonesia. Jikapun ada dari luar Jawa maka dipastikan tidak akan menang.
"Presiden harus dan pasti orang Jawa. Yang lain boleh mencalonkan tapi percuma habis nanti karena ada 20 persen threshold-nya, karena akan kalah. Pak JK sendiri kan sudah ngakuin kan, ngakuin yang menang pasti matoritas Jawa, karena dulu dia lawan siapa itu wakilnya itu Wiranto 12 presen kan,” tutupnya. [rmol]