GELORA.CO - Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Anwar Abbas mengungkap bahwa dirinya diingatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) jangan berbicara terlalu keras. Namun Anwar Abbas meyakini bahwa Jokowi adalah orang yang kebal terhadap kritik.
"Tadi saya diingatkan Pak Jokowi, 'Pak Anwar Abbas, ngomong-nya jangan keras-keras, Pak'. Apalagi tadi ketika bertemu dengan Menteri Agama, ya berapa teman langsung mengambil momen gitu kan. Saya rasa Pak Presiden sama Pak Menteri Agama adalah orang yang sudah kebal ya, bagi beliau kritik itu...," kata Anwar Abbas dalam sambutannya di acara Kongres Ekonomi Umat Islam II melalui siaran YouTube MUI, seperti dilihat Jumat (10/21/2021).
Anwar Abbas menyampaikan hal itu di hadapan Jokowi, yang juga hadir dalam acara tersebut. Anwar Abbas menyebut bahwa dirinya masih menyimpan foto makan bersama dengan Jokowi.
"Dan saya tadi malam, Pak Presiden, ketemu foto kita berdua makan siang soto di kantor PP Muhammadiyah. Waktu itu Pak Presiden masih jabatan Gubernur DKI Jakarta, dan itu masih saya simpan," kata dia.
Singgung Negara Maju Berkarakter Kuat
Anwar Abbas kemudian melanjutkan pidatonya mengenai negara maju. Dia ingin Indonesia menjadi nagara maju, akan tetapi harus dikuatkan dengan karakter dan keadilan.
"Kita mengharapkan negeri kita ini tidak hanya maju seperti yang kita lihat di Barat dan di Amerika hari ini. Kita tidak ingin negeri kita hanya sekadar maju, tapi juga berkeadilan. Mengedepankan kebersamaan, berakhlak dan bermoral, serta memiliki budaya luhur yang akan bisa membuat kesatuan dan persatuan di antara kita sebagai bangsa dan warga dunia," sebutnya.
Anwar Abbas ingin Indonesia menjadi negara maju yang mengedepankan persatuan, tidak hanya mencari profit serta negara yang memiliki karakter.
"Akan semakin lebih kuat lagi di mana kita tidak hanya peduli terhadap masalah bagaimana kita mendapatkan profit atau keuntungan, tapi kita juga peduli terhadap sesama dan lingkungan hidup serta lingkungan alam ini yang itu kita lakukan adalah karena dimotivasi dan digerakkan oleh keyakinan kita sebagai warga bangsa yang taat dalam menjalankan ajaran agamanya serta patuh terhadap hukum dan dasar atau konstitusinya," kata dia.
"Karena itulah kita yakin negara dan bangsa kita akan bisa maju dan majunya kita harapkan akan lain dari yang lain karena kita maju dengan karakter," sambungnya.
Dialog dengan Jokowi di Istana soal Karakter Pancasilais
Anwar Abbas menyebut karakter bangsa penting bagi sebuah negara yang maju. Dia pun menyinggung pernyataan Jokowi yang ingin memperkuat karakter anak bangsa.
"Ini saya penting memasukkan karakter karena Pak Presiden dalam kesempatan pertemuan di Istana ya sempat menyatakan, saya bertanya kepada beliau, Pak Presiden menyatakan bahwa Pak Presiden ingin membentuk anak-anak bangsa ini menjadi anak bangsa yang memiliki karakter," katanya.
Anwar Abbas kemudian bertanya kepada Jokowi seperti apa karakter anak yang ingin dibentuk itu. Hal itu adalah karakter Pancasilais.
"Lalu saya tanya, 'apakah, seperti apa karakter yang Pak Presiden maksudkan, apakah mereka itu insan-insan yang Pancasilais?' kata beliau benar seperti itu. Oleh karena itu, kita ingin ya membuat negeri kita yang maju tapi kita maju dengan jati diri dan karakter kita sendiri sebagai bangsa yang berfalsafahkan Pancasila dan menghormati hukum dasarnya itu UUD Tahun 1945," ujar Anwar. [detik]