GELORA.CO - Beredar sebuah potongan video ceramah dari pendakwah kondang, Ustaz Abdul Somad alias UAS yang disebut membolehkan umat mencuri listrik negara.
Potongan video ceramah UAS soal hukum mencuri listrik negara tersebut sontak viral usai diunggah pengguna Twitter @Tukangrosok_ yang memakai hashtag #BergerakDemiNKRI di bionya , seperti dilihat pada Minggu 5 Desember 2021.
Dalam cuplikan video Ustaz Abdul Somad berdurasi 30 detik yang dibagikan netizen tersebut, terdengar UAS menyebut boleh mencuri air dan listrik negara.
“Karena negara tidak adil, maka boleh mencuri listrik negara. Karena negara tidak adil, maka boleh mencuri air negara,” demikian sepenggal kalimat yang diutarakan UAS dalam potongan video itu.
Sementara si netizen yang membagikan potongan video Ustaz Abdul Somad tersebut menilai apa yang disampaikan UAS itu merupakan ajaran sesat.
“Ajaran sesat lagi menyesatkan,” cuit netizen Tukangrosok_.
Ajaran sesat lagi menyesatkan 😇
— Tukang Rosok ❤💯🇮🇩 (@tukangrosok___) December 3, 2021
..
..
..
.. pic.twitter.com/wk8Y7X3rrm
Akan tetapi, berdasarkan penelusuran terkini.id video ceramah Ustaz Abdul Somad soal mencuri listrik negara tersebut telah dipotong dari video aslinya.
Adapun video asli terkait ceramah UAS itu diunggah kanal YouTube Indahnya Berbagai dengan judul ‘Hukum Mencuri Listrik dan Air Negara – Ustadz Abdul Somad’.
Dilihat dari video aslinya berdurasi 1 menit tersebut, tampak UAS menegaskan bahwa ia adalah salah seorang dari tim sosialisasi ‘Fatwa Haram Hukumnya Mencuri Listrik PLN’.
“Saya termasuk salah satu dari tim sosialisasi fatwa haram hukumnya mencuri listrik PLN,” tegas Ustaz Abdul Somad.
Menurutnya, ada orang-orang yang beranggapan bahwa mencuri listrik negara boleh karena mereka merasa negara tidak adil.
“Karena ada orang berpendapat ‘karena negara tidak adil, maka boleh mencuri listrik negara. Karena negara tidak adil, maka boleh mencuri air negara’,” tutur UAS menirukan pendapat orang-orang yang mencuri listrik negara.
Terkait pendapat itu, UAS pun menjelaskan bahwa air dan listrik bukan milik negara melainkan punya Tuhan.
“Perlu dijelaskan bahwa air dan listrik bukan punya negara. Air dan listrik punya Tuhan. Maka mencuri listrik dan air bukan mencuri dari negara, tapi mencuri barang milik umat. Minta ampun dengan seluruh umat di akhirat,” tegasnya.
Oleh karena itu, UAS meminta kepada orang-orang yang telah mencuri listrik negara agar segera meminta maaf kepada seluruh umat.
“Maka yang selama ini mencuri listrik dan mencuri air, maka minta maaflah. Caranya mudah, naik ke atas mimbar minta ‘hai jamaah sekalian, selama ini aku mencuri listrik kalian mau nggak maafkan saya?,” ujarnya. [terkini]