Ahok Seharusnya Sadar dengan Teguran Keras Menteri Bahlil dan Segera Mundur

Ahok Seharusnya Sadar dengan Teguran Keras Menteri Bahlil dan Segera Mundur

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Teguran keras dari Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia seharusnya bisa disadari oleh Komisaris Utama PT Pertamina, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Ahok harus merespon pernyataan tegas Menteri Bahlil agar para pejabat yang tidak setuju dengan progam mobil listri tanah air menyingkir.

“Ahok seharusnya menyadari itu. Akan jauh lebih baik jika mundur,” ujar Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah kepada Kantor Berita Politik RMOL sesaat lalu, Kamis (2/12).

Menurutnya, teguran Bahlil Lahadalia yang menjurus kepada Ahok bisa dipahami publik. Di mana Bahlil sebagai seorang berkapasitas entrepreneur nasional, tentu berpikir rasional dalam memandang masa depan Indonesia. Khususnya dalam hal inovasi dan kemajuan bangsa.

“Kritik Bahlil jelas sekali adanya disharmoni dengan cara berpikir Ahok,” tegas Dedi Kurnia Syah.

Jika Ahok tidak sadar, maka Menteri BUMN Erick Thohir harus bertindak. Menteri Erik harus mencari pengganti yang lebih mapan dalam kapasitas.

“Dan minim kegilaan publikasi personal,” tutupnya.

Menteri Bahlil tegas menekankan kepada siapa saja yang tidak setuju dengan program mobil listrik tanah air harus menyingkir.

Pernyataan Bahlil ini seolah menjawab koar-koar Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama di ruang publik.

Lewat kanal YouTube “Panggil Saya BTP” berjudul “Pejabat Tidak Boleh Takut untuk Mengeksekusi”, Ahok menggugat roadmap mobil listrik (electric Vehicle atau eV) yang sedang dikerjakan dan dikembangkan pemerintahan Presiden Joko Widodo.

Ahok menilai rencana yang pernah dipaparkan Pertamina Power Indonesia (PPI) agar Indonesian Batery Corporation (IBC) mengakuisisi perusahaan mobil StreetScooter milik Deutsche Post DHL Group, Jerman, tidak didasarkan pada valuasi yang jelas.

"Kepada siapa saja oknum pengusaha, oknum pejabat, oknum BUMN yang tidak setuju dengan transformasi ekonomi ini saya harap minggir. Karena Indonesia harus maju, cukup negara kita dipermainkan," kata Bahlil dalam jumpa pers virtual, Rabu (1/12). [rmol]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita