GELORA.CO - Munculnya varian Covid-19 Omicron menjadi kekhawatiran seluruh negara di dunia. Sejumlah negara melaporkan pasien yang terinfeksi varian Omicron menunjukkan gejala ringan. Karena itu, dengan membaca data awal, ahli penyakit menular AS, dr. Anthony Fauci, menjelaskan bahwa gejala Omicron tak seburuk yang ditakutkan.
Fauci mengatakan data awal tersebut dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang apa yang sedang dihadapi saat para ahli meneliti varian Omicron. Dia menambahkan bahwa data awal cukup menggembirakan. Namun, Fauci memperingatkan bahwa lebih banyak informasi yang diperlukan untuk sepenuhnya memahami varian tersebut.
“Data awal tentang tingkat keparahan varian Omicron sedikit menggembirakan,” kata Fauci. “Tak seburuk yang ditakutkan di awal,” imbuhnya.
Hanya saja, Fauci mengingatkan bahwa diperlukan lebih banyak data untuk mendapatkan gambaran lengkap tentang profil risiko Omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan varian itu menjadi perhatian atau Variant Of Concern pada 26 November, memicu banyak larangan perjalanan internasional dan pembatasan.
“Jelas, di Afrika Selatan, Omicron memiliki transmisi yang menyebar,” kata Fauci kepada CNBC.
“Meski terlalu dini untuk membuat pernyataan pasti tentang hal itu, sejauh ini sepertinya tidak ada tingkat keparahan yang besar,” jelasnya.
Hanya saja, Fauci tetap mengingatkan kepada semua orang untuk benar-benar harus berhati-hati sebelum membuat keputusan. Menurutnya sejauh ini Omicron memang tidak menyebabkan penyakit parah. Dengan kata lain, Omicron tak separah Delta.
“Sejauh ini sinyalnya sedikit menggembirakan mengenai tingkat keparahannya,” kata Fauci.
Data Awal
Sebuah laporan dari Dewan Penelitian Medis Afrika Selatan menunjukkan bahwa Omicron menyebabkan infeksi yang lebih ringan. Namun, masih terlalu dini untuk mengatakan apakah itu menimbulkan risiko kematian yang lebih besar, mengingat jumlah data yang relatif kecil dan seberapa baru varian itu terdeteksi.
Laporan tersebut juga mengungkapkan bahwa lebih banyak orang yang lebih muda dirawat di rumah sakit dengan infeksi Omicron, tetapi dapat dikaitkan dengan tingkat vaksinasi yang lebih rendah di antara kelompok usia tersebut di Afrika Selatan. Dokumen tersebut merinci situasi selama dua minggu terakhir di Kompleks Rumah Sakit Distrik Steve Biko/Tshwane di Provinsi Gauteng tempat Omicron pertama kali terdeteksi, dan yang sekarang mengalami peningkatan kasus Covid-19.
Pengamatan utama dalam laporan tersebut adalah bahwa sebagian besar pasien tidak perlu bergantung pada oksigen. Temuan ini menyiratkan kesimpulan dari dokter di Afrika Selatan bahwa gejala varian Omicron lebih ringan.
“Tidak ada kematian terkait Covid-19 di antara 34 rawat inap di bangsal Covid pediatrik selama dua minggu terakhir,” beber laporan tersebut.[jawapos]