Wamen BUMN Ungkap Alasan Garuda Indonesia Secara Teknis Bangkrut

Wamen BUMN Ungkap Alasan Garuda Indonesia Secara Teknis Bangkrut

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo mengabarkan kondisi terkini terkait maskapai plat merah Garuda Indonesia. Kartika menyebut Garuda Indonesia secara teknis bangkrut.

"Sebenarnya kalau dalam kondisi seperti ini kalau istilah perbankan itu sudah technically bankrupt, secara technically tapi legaly-nya belum. 

Ini yang sekarang kita sedang berusaha bagaimana kita bisa keluar dari situasi yang secara technically bankrupt," ujar Kartika dalam rapat Komisi VI DPR terkait restrukturisasi PT Garuda Indonesia (Persero) tbk di Gedung DPR/MPR, Selasa (9/11/2021).

Kebangkrutan itu terlihat, jelas Kartika, karena Garuda Indonesia sudah tidak membayar sejumlah kewajibannya. "Bahkan gaji pun juga sudah sebagian ditahan," jelas Kartika.

Kartika menyebut menurunnya kinerja Garuda Indonesia karena dua hal, yakni pandemi COVID-19 dan korupsi. Pandemi COVID-19, terang Kartika, bagai perfect storm buat Garuda Indonesia.

"Karena di saat Garuda berjuang dengan cost structure yang tinggi untuk bersaing kemudian revenue based-nya turun secara signifikan kalau kita lihat dari Januari 2020 itu turun revenue per bulan dulu di kisaran 235 juta (US dollar) pada 2019 akhir dan drop 27 juta (US dollar) per bulan dan sekarang ada di kisaran 70 juta," lanjut Kartika.

Apalagi, saat ini sudah terjadi pengetatan pergerakan imbas pandemi yang tentu akan sangat berdampak langsung terhadap Garuda Indonesia. Salah satunya dengan berlakunya PCR.

"Penerapan PCR dan sebagainya (berdampak pada Garuda), maka ini akan terdampak langsung karena memang jumlah penumpang yang naik menjadi menurun signifikan. Sekarang ada di kisaran lumayan yaitu 70 juta, Desember 2020 pernah mencapai 100 juta dan diketatkan lagi dan turun lagi dan ini yang membuat sulit memprediksi cash flow Garuda karena cash flow Garuda sangat tergantung pada pemulihan daripada kondisi COVID ini," imbuhnya.

Selain itu, korupsi di tubuh Garuda Indonesia juga menjadi sorotan. Mulai dari skandal laporan fiktif pada tahun 2018 hingga mark up nilai pesawat.

"Jadi saya sering ditanya Garuda ini kinerjanya turun karena apa? apakah karena korupsi atau karena Covid? ya dua-duanya, dampaknya secara signifikan di dua-duanya (korupsi dan COVID-19)," pungkasnya.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita