Tokoh Muda NU: Luhut Diduga Ikut Berbisnis PCR Itu Tuduhan yang Dipaksakan

Tokoh Muda NU: Luhut Diduga Ikut Berbisnis PCR Itu Tuduhan yang Dipaksakan

Gelora News
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Dugaan keterlibatan sejumlah menteri dalam bisnis Polymerase Chain Reaction (PCR) dianggap sebagai disinformasi oleh tokoh muda NU Ubaidillah Amin.

Menurutnya, publik sedang mengalami disinformasi tentang isu bisnis PCR yang melibatkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan.

Ubaidillah Amin tak memungkiri ada keterkaitan tokoh batak yang dikenal dekat dengan almarhum Presiden keempat RI Gus Dur itu, lantaran namanya tercatat sebagai pemegang saham di salah satu perusahaan pada konsorsium perusahaan penyedia tes PCR.

"Sekalipun menurut sumber resmi bahwa saham Luhut dalam perusahaan tersebut adalah kecil dan kurang dari 10 persen, namun tuduhan keterlibatannya terus digaungkan oleh beberapa pihak," kata Ubaidillah Amin dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi, Kamis (4/11).

Ubdaidillah Amin menilai, isu itu diduga dilakukan sebagai upaya mendelegitimasi kepercayaan publik atas keberhasilan pemerintah dalam penanganan Covid-19. Karena itu, ia meminta publik mencermati isu yang tersebar di media sosial.

"Sejauh ini tidak ada yang bisa membuktikan bahwa Pak Luhut berbisnis PCR, yang ada adalah tuduhan yang dihubungkan dan dipaksakan dengan tujuan untuk mendelegitimasi kepemimpinan Pak Luhut yang sukses dalam penanganan pandemi Covid-19 dan mendapatkan pujian dunia," tuturnya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa dalam dunia bisnis tidak semua pemilik saham terlibat dalam keputusan manajemen perusahaan. Terlebih saham Luhut seperti yang diketahui publik bukanlah pemegang saham mayoritas.

"Keterlibatan itu hanya sangkaan kalau menurut saya, saham yang kecil dan kurang dari 10 persen pada PT. TBS dan sejauh ini tidak ada informasi tentang pembagian deviden saham," tuturnya,

Justru menurut Ubaidillah Amin, keterlibatan Luhut dalam korporasi tersebut memiliki misi utama untuk bagaimana menyediakan akses testing dan tracing dalam memitigasi sebaran Covid-19.

"Saya pribadi khususnya yang sering bergerak dalam ranah analis media sosial mencermati siapa yang sedang memainkan sentimen isu ini. Kritik itu penting tapi membunuh karakter melalui framing isu dan diamplifikasi melalui media sosial adalah sesuatu yang jahat," kata Ubaidillah Amin.

"Terlebih kinerja pemerintah dalam penanganan Covid-19 sejauh ini sangat baik dan presisi, dan itu ada peran besar pak Luhut yang sedang mereka incar melalui isu ini," Pungkasnya. (rmol)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita