GELORA.CO - Per Kemarin, Rabu (24/11), sudah sekitar 4.2 juta warga Indonesia terpapar corona. Namun ternyata data tersebut bukan data yang sebenar-benarnya.
Jubir Kemenkes Siti Nadia Tarmizi mengungkapkan, jumlah warga Indonesia terpapar corona jauh lebih banyak dari itu.
"Salah satu hasil (survei) seroprevalensi COVID-19 14 persen. Jadi kalau kita lihat penderita COVID sekarang dilaporkan 4 juta sebenarnya penderitanya 15 sampai 16 juta orang," kata Nadia kepada kumparan, Kamis (25/11).
Hal itu diduga karena masyarakat yang mengalami gejala dan ternyata positif tidak melakukan tes. Sehingga data tak terlaporkan dengan baik.
"Jadi kalau bicara dari beberapa penelitian dan kajian seperti di DKI Jakarta dikatakan hampir 50 persen warga Jakarta sudah terinfeksi COVID," ungkap dia.
"Jumlah orang yang terinfeksi sebenernya 3 atau 4 kali lipat dari yang dilaporkan," imbuhnya.
Sebenarnya, hasil survei seroprevalensi secara detail baru akan selesai pertengahan Desember 2021. Berarti yang diucapkan Nadia sedikit bocoran.
Pada momen tersebut, nanti akan tergambar data secara detail sebenarnya sudah berapa banyak warga Indonesia yang sudah memiliki antibodi corona. Baik karena vaksin maupun infeksi alamiah. [kumparan]