GELORA.CO -Anggota Komisi I DPR RI, Mayjen TNI (purn) TB Hasanuddin mengungkap penelusuran terhadap wanita yang memaki anggota Komisi III DPR, Arteria Dahlan, beserta ibunya di bandara Soekarno-Hatta.
Hasanuddin menyebut wanita tersebut saat cekcok terjadi bersama seorang perwira tinggi TNI yang berdinas di BIN.
"Dari informasi yang kami dapat, ternyata perempuan itu bersama pria berpangkat Brigjen. Terkait hubungan keduanya masih kami telusuri," kata Hasanuddin dalam keterangannya, Senin (22/11/2021).
Hasanuddin menyebut mobil berpelat TNI AD yang digunakan wanita mengaku anak jenderal TNI itu bernomor 75194-03. Dia menyebut mobil tersebut merupakan kendaraan dinas milik Kodam Jayakarta.
"Kendaraan tersebut digunakan oleh Brigjen TNI yang kini telah pindah tugas ke BIN," ucapnya.
Hasanuddin juga memastikan saat ini kasus tersebut juga tengah diinvestigasi oleh pihak Polisi Militer (POM). "Saat ini kasusnya sedang diinvestigasi oleh pejabat berwenang dalam hal ini Polisi Militer," imbuhnya.
Hasanuddin pun menjelaskan perseteruan itu diawali dengan kericuhan saat turun dari pesawat. Menurutnya Arteria yang saat itu bersama ibunya sempat dimaki oleh perempuan yang mengaku keluarga jenderal TNI.
"Dari kasus di atas saya berharap tidak berkepanjangan dan dapat diselesaikan secara kekeluargaan," tuturnya.
Duduk Perkara
Untuk diketahui, Arteria Dahlan dan ibunda terlibat ribut-ribut dengan wanita yang mengaku anak jenderal TNI. Arteria mengungkapkan kronologi ribut-ributnya hingga tasnya disepak.
"Pas landing di bandara, staf saya itu nurunin barang," kata Arteria kepada detikcom, Senin (22/11).
Arteria mengaku duduk di kursi ekonomi dalam penerbangan tersebut, tepat di belakang kursi kelas bisnis. Arteria menyebut rombongannya kemudian dianggap menghalangi jalan.
"Kita kan sama-sama di ekonomi, pas di belakang bisnis. Entah kenapa kami dianggap menghambat jalan, (tapi) pintunya belum dibuka," kata Arteria.
Arteria menyebut wanita mengaku anak jenderal TNI itu ingin terlihat berbeda dan dia tidak masalah dengan hal itu. Arteria menekankan dirinya dan keluarga tidak menghalangi jalan, apalagi ibunya berusia 80 tahun.
"Dia ingin memperlihatkan dia agak berbeda. Tapi kita kan tidak mempermasalahkan. Dia bilang barang bawaan saya banyak, orang saya bertiga bawa koper dua, wajar kan?" kata Arteria.
"Orang tua saya 80 tahun, dia butuh penyangga tulang itu, memang harus kita bawa, ditenteng-tenteng begitu. Kalau kami kelebihan, itu ada otoritasnya," imbuh politikus PDIP itu.
Arteria menyebut barang bawaannya sudah difoto-foto oleh polisi. Namun, Arteria heran tasnya sampai disepak.
"Sudah difotoin semua sama polisi itu semua, orang kita bertiga, koper cuma dua. Ditendanglah tas itu, disepak, ibu saya kan cuma 'Kok begitu?', cuma begitu saja. Disepaklah istilahnya," kata Arteria Dahlan.(detik)