GELORA.CO - Tuduhan mendapatkan keuntungan pribadi dari bisnis PCR kakaknya, Menteri BUMN Erick Thohir menjawab santai dan memamerkan prestasinya di Kementerian BUMN.
Dalam acara Kick Andy Double Check yang disiarkan Metro TV, Erick Thohir menguraikan bahwa bisnis PCR yang dimiliki Kakaknya yaitu Garibaldi Thohir alias Boy Thohir di bawah sebuah Yayasan.
Apalagi kata Erick, dalam UU Yayasan Pasal 3 menjelaskan bahwa Yayasan adalah sebuah kegiatan bisnis yang untuk dibalikkan kegiatan masyarakat.
"Kalau sekarang, semua Yayasan dituduh untuk memperkaya diri sendiri, berarti sekolah, rumah sakit yang sekarang didirikan oleh banyak pihak, sama juga dong, berarti menguntungkan diri sendiri. Bantuan-bantuan sosial, dianggap menguntungkan diri sendiri juga? Gak seperti itu," ujar Erick seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Minggu malam (14/11).
Pendirian PT GSI, Erick mengaku tidak mengikuti. Akan tetapi, PT GSI adalah di bawah Yayasan.
"Sejak awal saya diminta Bapak Presiden, saya sudah melepaskan seluruh jabatan saya, saya melaporkan harta kekayaan saya secara transparan di KPK, di Pajak dan Alhamdulillah konsisten sampai hari ini, kita salah satu pribadi yang melaporkan kekayaan dan pajak secara transparan," jelas Erick.
Apalagi kata Erick, KPK telah mengundang Kementerian BUMN sebagai salah satu kementerian yang transparan dalam memberikan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN).
"Bukan saya saja, seluruh direksi, komisaris bahkan saya tekankan waktu itu, yang tadinya hanya holdingnya, sekarang anak cucu harus melaporkan harta kekayaan, kita transparan," kata Erick.
Dalam penanganan Covid, Erick mengakui bahwa banyak risiko yang diambil oleh pejabat publik dan diyakini tanpa ada niat sedikit pun hanya untuk pikiran memperkaya diri.
"Lillahitaala. Saya rasa Bapak Presiden memimpin dengan baik, para menteri yang terlibat juga banyak yang bekerja 24 jam, dan nawaitunya jelas. Kita pelayanan kesehatan, pelayanan masyarakat pada saat itu dan hari ini harus terus dijalankan, karena perang melawan Covid ini belum selesai," terang Erick.[rmol]