Surat 'Dada' Nadiem untuk 3 Putrinya soal Keberanian Lawan Kekerasan S*ksual

Surat 'Dada' Nadiem untuk 3 Putrinya soal Keberanian Lawan Kekerasan S*ksual

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO -Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim menuliskan surat untuk ketiga putrinya. 

Nadiem menuliskan pesan tentang keberanian untuk melawan pelaku kekerasan seksual di kampus.

Tulisan itu diunggah Nadiem di akun Instagram-nya seperti dilihat detikcom, Jumat (12/11/2021). Nadiem mengawali tulisannya dengan cerita hadiah luar biasa dari ketiga putrinya.

"Hari ini hari Ayah. Tanpa sepengetahuan kalian, kalian memberikan Dada suatu hadiah yang luar biasa. Hadiah itu adalah keberanian. Keberanian untuk melawan pelaku-pelaku kekerasan seksual di kampus," tulis Nadiem.

Nadiem kemudian menjelaskan mengenai Permendikbud tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (PPKS) di Lingkungan Perguruan Tinggi. Nadiem menyebut penerbitan Permendikbud itu merupakan langkah besar.

Berikut tulisan lengkap Nadiem kepada ketiga putrinya:

Surat untuk ketiga puteri saya

Halo tiga putriku! Kalian belum bisa baca ini sekarang karena masih kecil, tapi harapan Dada dalam beberapa tahun kalian akan bisa mengerti.

Hari ini hari Ayah. Tanpa sepengetahuan kalian, kalian memberikan Dada suatu hadiah yang luar biasa. Hadiah itu adalah keberanian. Keberanian untuk melawan pelaku-pelaku kekerasan seksual di kampus. Di hari Ayah ini, Permendikbud Kekerasan Seksual di Perguruan Tinggi diluncurkan. 

Tanpa kalian yang selalu di hati Dada, tanpa ketakutan atas ancaman yang mungkin kalian hadapi saat kalian berkuliah, mungkin langkah besar ini tidak akan terjadi.

Kalian harus ingat, perjuangan ini tidaklah mudah. Tapi kalian akan sadar saat sudah besar, bahwa melakukan hat yang baik dan benar seringkali adalah opsi yang tersulit. Ingat prinsip itu. Jangan pernah menghindari kesulitan. Tidak ada satupun hal yang bermakna di dunia ini merupakan ha! yang mudah.

Hari ini Dada melihat mahasiswa se-Indonesia tanpa pengecualian bersatu menyuarakan dukungannya. Dosen-dosen dari Sabang sampai Merauke berdiri tegap, siap menyalakan obor keadilan di semua kampus.

Hari ini Dada semakin bangga sebagai orang Indonesia. Dan Dada bangga jadi Ayah kalian. Terima kasih untuk kado keberanian yang kalian berikan. Di hari A yah ini, my brave girls, I love you.

Permendikbud PPKS
Seperti diketahui, Permendikbud PPKS yang diterbitkan Nadiem menuai pro dan kontra. Nadiem menegaskan terbuka atas semua masukan dari masyarakat.

"Kami terbuka atas semua masukan dan bagi saya beragam respon yang muncul itu adalah tanda yang sangat baik, tanda bahwa banyak yang peduli tentang pendidikan Indonesia dan memikirkan masa depan generasi penerus kita," ungkap Nadiem dalam acara Merdeka Belajar Episode14: Kampus Merdeka dari Kekerasan Seksual, Jumat (12/11).


"Sekali lagi pendidikan adalah milik kita bersama sehingga seluruh masukan masyarakat akan kami pertimbangkan," tambahnya.

Nadiem menegaskan Permendikbudristek Nomor 30 ini merupakan bentuk perlindungan terhadap sivitas akademika dalam mewujudkan pembelajaran yang aman.

"Tidak ada pembelajaran tanpa rasa aman. Dan ini merupakan kenapa di dalam perguruan tinggi kita kita harus mencapai suatu ideal yang lebih tinggi dari sisi perlindungan daripada masyarakat di dalam perguruan tinggi kita, baik itu dosen, mahasiswa, maupun semua tenaga kependidikan di dalam lingkungan kampus," ujarnya.

Berdasarkan survei internal dan eksternal yang dilakukan oleh Kemendikbudristek, angka kekerasan seksual di lingkungan perguruan tinggi terhitung cukup besar. Sebanyak 89 persen korban adalah perempuan dan 4 persen dialami laki-laki.

"Berdasarkan 174 testimoni dari 79 kampus di 29 kota korban kekerasan seksual itu hampir 90 persen adalah perempuan. Tapi bukan hanya perempuan laki-laki juga menjadi korban kekerasan seksual," jelas Nadiem.(detik)
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita