Soal Seruan Jihad Bakar Polres, Novel PA 212 Wanti-wanti Densus 88 Tak Mudah Menter*riskan Ulama dan Aktivis Islam

Soal Seruan Jihad Bakar Polres, Novel PA 212 Wanti-wanti Densus 88 Tak Mudah Menter*riskan Ulama dan Aktivis Islam

Gelora Media
facebook twitter whatsapp


GELORA.CO - Wasekjen DPP PA 212 Novel Bamukmin ikut menanggapi seruan jihad bakar polres seluruh Indonesia dan lawan kebiadaban Densus 88.

Seruan jihad bakar polres seluruh Indonesia itu viral di media sosial dan grup WhastApp sejak Jumat, 19 November 2021.

Menurut Novel, seruan jihad itu harus jelas. Sebab jihad dalam pandangan islam tak mesti mengunakan senjata.

“Seruan jihad itu harus jelas seruan jihad apa. Jihad dimedsos melawan para BuzzeRp yang melakukan pembohongan/hoax serta fitnah terhadap umat islam, juga jihad,” kata Novel saat dihubungi Pojoksatu.id, Sabtu (20/11/2021).

Adapun jihad melawan Densus 88, kata Novel, cukup turun kejalan untuk jihad secara konstitusi menyuarakan aspirasi, baik itu kepada wakil rakyat yakni DPR.

Tujuan turun ke jalan itu, agar mereka melakukan evaluasi kinerja Densus 88.

“Jihad kita turun kejalan untuk jihad secara konstitusi menyuarakan aspirasi kita didepan
wakil rakyat, legislatif, eksekutif dan yudikatif agar kinerja densus di evaluasi dan untuk dirubah tindakannya,” ujarnya.

“Agar tidak menteroriskan ulama dan aktivis islam atau sampai pembubaran Densus sebagaimana pernah diserukan oleh MUI , Muhamadiyah dan FPI,” tandas.

Sebelumnya, pasca ditangkapnya tiga teroris Ustaz Ahmad Farid Okbah, Ustaz Zain An-Najah dan Ustaz Anung Al-Hamad, viral di media sosial seorang pria bernama Agung Wijayanto menyebarkan seruan jihad. Seruan jihad itu ramai di grup-grup Whatsapp.

Isi seruan jihad itu sudah di screenshot, dalam seruannya Agung Wijayanto mengajak seluruh umat islam agar bersiap berjihad melawan kebiadaban Densus 88.

“Sudah saatnya umat Islam bertempur melawan kebiadaban Densus 88,” kata Agung Wijayanto dalam screenshot Whatsapp.

Agung Wijayanto juga mengajak seluruh umat islam agar menyerbu seluruh Polres di Indonesia. Kemudian membakarnya.

“Bakar seluruh polres-polres dan nyalakan api,” ujarnya.

Dalam seruannya itu, Agung Wijayanto menuding bahwa institusi Polri sudah menjadi sarang organisasi mafia hukum.

‘Institusi Polri sudah pada puncaknya menjadi institusi organisasi mafia hukum sarangnya para penjahat berseragam,” tudingnya.

Menyikap seruan itu, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, pihaknya telah memberi peringatan terhadap penyebar konten tersebut.

“Siber terus melakukan patroli, melakukan mapping dan profiling. Si penyebar sudah diberi peringatan,” kata Dedi saat dihubungi, Jumat (19/11/2021).

Jendral bintang dua ini tak membeberkan bentuk peringatan yang dilayangkan terhadap Agung Wijayanto.

Hanya saja kata dia, setiap konten yang mengandung unsur kebencian dan provokator langsung akan diperingati terlebih dulu oleh tim siber.

“Tiap konten-konten yang mengandung unsur kebencian, provokasi hingga hoaks (diperingati dulu),” ujarnya.[pojoksatu]
BERIKUTNYA
SEBELUMNYA
Ikuti kami di Google Berita